Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat menyatakan sebanyak 10.885
warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) akan menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan gubernur, wali kota dan bupati di 16 daerah di Jawa Barat pada 27 Juni.
Kepala Sub Bagian Humas Kanwil Kemenkumham Jabar Yayan Ahmad Sufyani mengatakan jumlah tersebut adalah napi yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari total napi yang ada di seluruh lapas dan rutan di Jabar yang mencapai 22.808 orang.
"Untuk TPS-nya ada 40 di semua Lapas. Terbanyak DPT di Rutan Kebonwaru sebanyak 1.485 orang," ujar Yayan kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di Lapas Sukamiskin, yang dihuni napi koruptor terdapat sekitar 200 lebih DPT.
Yayan mengtakan, waktu penyelenggaraan pemilihan di semua lapas dimulai pukul 12.00-13.00 WIB. Personel KPPS yang seluruhnya merupakan pegawai lapas yang telah mengikuti bimbingan teknis tentang pelaksanaan pemungutan suara, yang diselenggarakan oleh KPU.
Menurut rencana, Kemenkumham Jabar bersama Komnas HAM akan melakukan pemantauan di Garut.
"Tadi ada Komnas HAM juga mantau dan rapat dengan mereka. Kita mau mengadakan sampling pemantauan di Lapas Garut," kata Yayan.
Selain di Lapas, KPU juga menyediakan dua TPS khusus pada Pilkada Serentak 2018, untuk memilih gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dan walikota/wakil walikota Bandung.
Kepala Subbagian Humas & Protokoler RSUP Hasan Sadikin, Reny Meisuburriyani mengatakan TPS di Hasan Sadikin terdiri dari TPS 24 (statis) yang berlokasi di Gedung Anggrek Lantai I.
"TPS 24 akan melayani penunggu pasien dan pegawai RSHS yang sedang berdinas pada saat pelaksanaan pemungutan suara," ujar Reny.
Sedangkan TPS 31 akan melayani seluruh pasien yang ada di RSHS, baik itu Rawat Inap maupun IGD.
"Khusus TPS 31, petugas mendatangi langsung pasien di ruangannya masing-masing," paparnya.
Sesuai ketentuan dari KPU, masyarakat yang bisa menyoblos di kedua TPS ini adalah yang dapat memperlihatkan Formulir A5. Waktu pelaksanaan pukul 07.00 - 13.00.
Kedua TPS yang berada di lingkungan Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi ini terdiri dari 18 personel KPPS yang seluruhnya merupakan pegawai RSHS yang telah mengikuti bimbingan teknis tentang pelaksanaan pemungutan suara, yang diselenggarakan oleh Kelurahan Pasteur.
"Dengan adanya fasilitas TPS ini, masyarakat yang berada di RSUP Hasan Sadikin tidak perlu risau hak suaranya tidak dapat digunakan. Semoga masyarakat Jawa Barat dapat memilih pemimpin yang amanah dan membawa kemaslahatan bagi Jawa Barat," jelas Renny.
Distribusi LogistikKPU Jawa Barat berharap distribusi logistik untuk Pilkada Jabar 2018 tepat waktu.
"Insya Allah, tanggal 26 Juni pukul 24.00 WIB, semua jenis logistik sudah ada di TPS. Hari ini masih berproses, ada yang sudah di kabupaten/kota dan ada yang sedang proses ke PPK dan di PPS," ujar Komisioner KPU Jabar Divisi Umum, Keuangan, dan Logistik, Agus Rustandi di Bandung, Senin (25/6).
Menurut Agus, pendistribusian logistik berupa kertas suara Pilkada sudah mencapai 80 persen dari total 75.422 TPS yang disediakan.
Logistik tersebut, kata dia, ada yang dimasukkan ke dalam kotak suara dan ada yang tidak.
"Sekarang teman-teman lagi mengerjakan itu. Kalau sudah selesai langsung disegel," kata dia.
Agus mengungkapkan alasan logistik harus sudah berada di TPS masing-masing pada rentang waktu Selasa (26/6) malam, karena KPU Jawa Barat melihat dari aspek keamanan supaya logisik tersebut tidak banyak mengendap di TPS atau PPS.
Sehingga KPU Jawa Barat dan kabupaten/kota sepakat pengiriminan logistik didistribusikan pada Selasa malam.
"Saat ini logistik sudah ada di PPK 100 persen," katanya.
(ugo/hyg/ugo)