MUI Minta Masyarakat Legowo Jika Paslon yang Didukung Kalah

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jun 2018 04:52 WIB
MUI meminta masyarakat legowo bila calon yang didukungnya di Pilkada Serentak 2018 kalah. Masyarakat diminta mengedepankan persaudaraan meski pilihan berbeda.
Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin meminta kepada masyarakat agar bersikap legowo jika pasangan calon kepala daerah yang didukung ternyata kalah dalam perhelatan Pilkada serentak 2018. Ma'ruf mengimbau kepada semua pihak untuk bersiap menerima segala hasil dari Pilkada serentak tahun ini.

"Meminta kepada seluruh masyarakat untuk dapat menerima hasil Pilkada tahun 2018 dengan sabar, lapang dada, dan tawakkal," tutur Ma'ruf melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (26/6).

Ma'ruf mengatakan bahwa pilihan politik yang berbeda merupakan suatu hal yang tak bisa dihindari. Hal itu pasti terjadi dalam perhelatan demokrasi. Namun, masyarakat tetap harus mengedepankan tali persaudaraan meski memilih calon pemimpin yang berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf menegaskan bahwa siapapun yang terpilih dalam pilkada 2018 merupakan putra terbaik bangsa. Selain itu, paslon yang terpilih pun juga warga negara Indonesia atau bukan warga negara lain. Karenanya, masyarakat Indonesia tetap memegang semangat persatuan walau kandidat yang didukung tidak menang.

"Pilkada serentak 2018 tidak boleh menjadi ancaman persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur Ma'ruf.

MUI Minta Masyarakat Legowo Jika Paslon yang Didukung Kalah

Ma'ruf lalu mengimbau kepada tokoh agama, masyarakat, serta aparat agar ikut serta menciptakan suasana yang kondusif. Masyarakat mesti merasa aman. Dengan demikian, masyarakat dapat menggunakan pertimbangan secara jernih dan tidak ada tekanan kala menentukan pilihan.

"Dengan penuh rasa kegembiraan tanpa ada tekanan, intimidasi, dan paksaan," ujarnya

Di sisi yang lain, Ma'ruf juga meminta kepada pasangan calon kepala daerah beserta tim sukses dan partai politik untuk tidak melakukan praktik politik yang kotor. Semua pihak yang berkepentingan mesti mendahulukan kepentingan bersama. Langkah yang perlu dilakukan yakni menjauhkan praktik politik berupa ujaran kebencian, politik uang, serta adu domba, dan menyebarkan berita bohong.

"Menjunjung tinggi semangat persaudaraan, baik persaudaraan keislaman, maupun persaudaraan kebangsaan," ucap Ma'ruf.

Pilkada 2018 akan memasuki tahapan pemungutan suara pada 27 Juni mendatang. Tahapan itu akan dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara serentak di 171 daerah, antara lain 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kota.

Pilkada tahun ini juga bakal melibatkan 152 juta pemilih. Jumlah tersebut merupakan 82 persen dari pemilih Pemilu 2019 mendatang yang diperkirakan mencapai 186 juta pemilih. Adapun daerah dengan jumlah pemilih terbanyak pada pilkada 2018 berturut-turut antara lain, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Ketiga daerah tersebut memiliki jumlah pemilh 30 juta orang.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER