Paniai, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum Papua sampai saat ini belum bisa menggelar pemilihan kepala daerah di Kabupatan Paniai. Padahal seharusnya pemungutan suara digelar Rabu (27/6), tetapi tidak bisa dilakukan demi mengantisipasi gangguan keamanan.
Anggota KPU Papua Tarwinto mengatakan belum bisa memastikan kapan pemungutan suara pilkada Kabupaten Paniai digelar.
Selain belum melakukan pleno, penundaan ini juga mempertimbangkan rekomendasi aparat keamanan agar pilkada ditunda sementara. Penyebabnya, pendukung kedua pasangan calon bersitegang akibat sengketa dalam proses pencalonan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang benar ada rekomendasi dari aparat keamanan yang ditandatangani Kapolres Paniai dan diketahui Wakapolda Papua, yang memantau pelaksanaan pilkada di Paniai hingga batas waktu yang belum ditentukan," kata Tarwinto di Jayapura, sebagaimana dilansir
Antara, Kamis (28/6).
Pilkada Paniai diikuti dua pasangan calon, yakni Meki Nawipa-Oktopianus Gobay dan Hengki Kayame-Yeheskiel Teneuyo. Jumlah pemilih di Kabupaten Paniai tercatat 100.843 pemilih dengan 266 TPS.
"Alasan keamanan yang menyebabkan pilkada bupati belum dapat dilaksanakan, apalagi masyarakat sampai saat ini masih menginap dengan cara mendirikan tenda di sekitar kantor KPU," kata Tarwinto.
Meski demikian, pemungutan suara buat pemilihan gubernur sudah dilakukan kemarin.
Di lokasi lain, pasukan keamanan pemilihan gubernur-wakil gubernur yang bertugas di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya, Papua diadang dan ditembak kelompok tak dikenal pada Selasa (27/6). Setidaknya tiga orang meninggal dalam peristiwa tersebut.
Ketiga korban tersebut adalah kepala Distrik Torere Obaja Froaro dan dua anggota polisi yaitu Ipda Jesayas H. Nusi dan Brigpol Sinton Kabarek, keduanya anggota Polres Puncak Jaya.
Insiden itu terjadi saat Obaja bersama sembilan anggota Polri yang dipimpin Ipda Jesayas sedang membawa surat suara. Mereka menumpang perahu motor, tetapi di tengah perjalanan diadang dan ditembaki orang tak dikenal.
(antara/pmg)