Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur Jawa Tengah nomor urut dua Sudirman Said menemui Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan untuk melaporkan hasil pilkada yang kini tengah masuk tahap hitung suara.
Selain melaporkan perkembangan hasil hitung cepat yang mencapai 43 persen, Sudirman juga menceritakan tentang peristiwa penodongan timnya ketika membawa uang saksi di tol Jakarta-Semarang.
"Dia diadang oleh lima mobil di jalan. Baru siang harinya bisa kami lacak di mana. Tim saya dituduh sebagai pengedar narkoba dan uang yang dibawa dituduh hasil transaksi narkoba. Itu berdampak pada keterlambatan," kata Sudirman saat menemui Zulkifli di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya kira kalau pilkada ini lebih
fair, saya yakin bisa lebih baik dan kami bisa unggul," lanjutnya.
Sudirman menyatakan tetap menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU. Namun dia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan ulama serta kiai yang telah mendukungnya.
Menanggapi itu, Zulkfli menyatakan angka sekitar 43 persen yang diraih pasangan Sudirman-Ida Fauziyah merupakan pencapaian yang luar biasa dan sebuah kejutan. Sebab, Sudirman disebut baru terjun ke Jawa Tengah saat pilkada.
"Bayangkan SS (panggilan Sudirman) bukan ketum parpol, bukan aktivis, enggak punya uang banyak dan baru bekerja tiga bulan, bayangkan PDIP sudah berjuang 30 tahun itu basis PDIP," kata Zulkifli.
Zulkifli juga menambahkan kejadian yang dialami Sudirman perlu disampaikan dan menjadi catatan dalam pelaksanaan pilkada.
"Agar hal seperti itu tidak terulang lagi. Agar demokrasi kita bertambah baik. Yang jelas Pak SS segera sampaikan terima kasih kepada tim, relawan. Itu luar biasa sekali," katanya.
Belum Rencana LaporSelepas pertemuan dengan Zulkfli, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu belum berencana melaporkan kejadian penodongan tersebut ke pihak kepolisian.
Dia menyerahkan hal itu kepada tim dan partai politik pengusungnya. Sudirman juga mengatakan sengaja mengungkapkan peristiwa itu setelah pilkada untuk menjaga kondusifitas di Jawa Tengah.
"Mungkin suatu ketika kita harus sampaikan kepada aparat keamanan secara resmi," kata dia.
Sudirman mengungkapkan dalam kejadian itu tidak ada kontak fisik dari para penyergap kepada dua orang timnya yang tengah membawa uang saksi tersebut. Uang saksi yang dibawa pun disebut selamat.
"Enggak ada kerugian material karena
alhamdulillah semua uang bisa diselamatkan tapi kerugian imaterial berdampak cukup serius," ujar Sudirman.
(wis/sur)