Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengungkapkan bahwa partisipasi pemilih
Pilkada 2018 di 171 daerah sebesar 73,24 persen. Jumlah tersebut tidak mencapai target yang dipatok KPU yakni 77,5 persen.
"Jumlah DPT (daftar pemilih tetap) sebanyak 152.079.997 orang. Total nasional tingkat partisipasi pemilih sebanyak 73,24 persen," ujar Arief di kantor KPU, Jakarta, Jumat (29/6).
Arief mengatakan bahwa tingkat partisipasi perempuan lebih tinggi, yaitu mencapai 76,67 persen, sementara pemilih laki-laki hanya mencapai 69,32 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Februari lalu, Arief optimis bahwa target partisipasi pemilih yang dipatok KPU akan tercapai. Arief berani mengatakan hal tersebut lantaran pada pilkada 2017, partisipasi pemilih mencapai lebih dari 74 persen.
"Berikutnya kami upayakan agar target partisipasi masyarakat untuk pilkada mau pun pemilu bisa terus bertambah," kata Arief (2/2).
Arief pun mengatakan bahwa target partisipasi pemilih Pilpres 2019 akan sama dengan target pada Pilkada 2018, yaitu 77,5 persen.
Target tersebut lebih tinggi dari Pilpres 2014 yang hanya dipatok 75 persen. Arief menilai masyarakat semakin sadar bahwa hak memilih memang sebaiknya digunakan.
"Di negara paling demokratis sekalipun sebetulnya capaian 70 persen itu sudah luar biasa," kata Arief (21/4).
KPU baru saja menghelat pemungutan suara Pilkada 2018 secara serentak di 171 daerah. Pelbagai lembaga survei pun sudah merilis hasil
quick count atau hitung cepatnya masing-masing.
Sementara itu, KPU masih melakukan
real count atau hitung riil berdasarkan hasil scan C1 di seluruh TPS.
KPU juga masih melaksanakan rangkaian tahapan pilkada sesudah pemungutan suara, yaitu tahapan rekapitulasi tingkat kecamatan hingga kabupaten/kota.
(end)