Jakarta, CNN Indonesia -- Uji coba perluasan sistem
ganjil genap di wilayah DKI Jakarta mulai dilakukan Senin (2/7) pagi. Perluasan diberlakukan di ruas-ruas jalan tertentu, yakni Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Metro Pondok Indah (Jakarta Selatan), Jalan Haji Benyamin Sueb (Jakarta Pusat), serta Jalan MT Haryono dan Jalan DI Panjaitan (Jakarta Timur).
Sistem
ganjil genap dengan perluasan area ini akan resmi diterapkan saat Asian Games 2018 berlangsung pada bulan depan. Namun jika nanti setelah dievaluasi kebijakan ini terbukti efektif memperlancar arus lalu lintas, maka Dishub DKI tak segan tetap mengaplikasikannya usai gelaran Asian Games.
"Kalau ini efektif, kami sepakat kemudian ada
shifting ke kendaraan massal kenapa tidak? Kan lebih bagus," ucap Kepala Dishub DKI Jakarta Andriansyah di Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (2/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan nilai keefektifan sistem ganjil genap ini dapat dilihat setidaknya dari tiga aspek, yakni volume, laju, dan waktu tempuh kendaraan. Karenanya efektivitas itu akan dilihat dari evaluasi yang nanti dilakukan.
"Sebenarnya ada beberapa indikator penting, tapi yang paling penting tiga indikator, bagaimana volume kendaraannya turun, bagaimana kecepatan, bagaimana waktu tempuhnya," imbuhnya.
Jika semuanya sesuai target dan ada keseimbangan ruas jalan dibanding volume kendaraan baru bisa dikatakan kebijakan ini efektif, sekaligus menjadi rujukan apakah ini akan dilanjutkan atau tidak.
Di sisi lain, untuk mendukung kebijakan ini, Dishub DKI telah menyiapkan hampir 400 bus TransJakarta di 45 koridor. Bus-bus pengumpan juga gratis untuk dinaiki warga.
Kemudian Dishub juga membuat 24 titik
park and ride yang diharapkan membuat kendaraan pribadi tidak memasuki pusat kota. Harapannya, pekerja dari luar Jakarta menuju tempat kerja dengan menumpang kendaraan massal.
(osc/sur)