Serang, CNN Indonesia -- Pelaku pelemparan batu di tol Tangerang-Merak (Tamer), KM 49.500 yang menimpa enam mobil, mengaku melakukan aksi itu hanya karena merasa iseng.
Motif iseng tersebut terungkap berdasarkan pemeriksaan terhadap lima pelaku pelempar batu.
"Dari pengakuan (pelaku), (motif) berdasarkan iseng, tidak ada yang menyuruh," kata Kapolres Serang Ajun Komisaris Besar Indra Gunawan di Polres Serang, Banten, Senin (2/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra menuturkan tiga dari lima pelaku pelempar batu berusia 18 tahun dan dua pelaku lain masih berstatus sebagai pelajar.
Aksi pelemparan batu bermula dari pertemuan kelima remaja tersebut di rumah salah seorang tersanga berinisial WK.
Indra mengatakan dari pertemuan itu, WK lantas mengajak empat temannya ke TKP dengan satu kendaraan.
Tiba di TKP, yakni sebuah jembatan, ada banyak batu yang biasa digunakan untuk membangun pondasi.
Batu itulah yang digunakan lima pelaku. Mereka menjatuhkan batu berdiameter sekitar 30 centimeter, dari atas jembatan ke mobil yang sedang melintas di KM 49.500.
"Setelah itu mereka mengambil dan masing-masing memegang batu. Setelah (itu) dilempar bergantian," ujar Indra.
Lima tersangka ini ditangkap di kawasan Industri Modern Cikande dan Desa Bandung, Serang, saat pesta minuman keras.
Kepala Bidang Humas Polda Banten Ajun Komisaris Besar Wisnu mengatakan saat ditangkap polisi mengamankan barang bukti dua bongkah batu untuk melempar.
Penangkapan dilakukan Sabtu (30/6) malam, sekitar pukul 23.30 WIB.
"Dalam kesehariannya mereka sering nongkrong dan minum-minuman keras di TKP," ujar Wisnu.
(yan/wis)