Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy pesimistis terhadap wacana yang digelontorkan Partai Demokrat untuk mengusung duet Jusuf Kalla dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2019 mendatang.
Menurutnya, wacana itu tak akan terealisasi dan tak memiliki harapan untuk memenangkan Pilpres tahun depan.
"Saya katakan bahwa wacana Demokrat (menduetkan JK-AHY) tak punya prospek untuk Pemilu 2019 mendatang," ujar politikus yang akrab disapa Rommy tersebut di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (3/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rommy menilai seharusnya Demokrat terlebih dulu memikirkan terbentuknya koalisi dengan parpol lain sebagai syarat mencalonkan presiden ketimbang menyebut nama kandidat capres-cawapres yang belum tentu akan bisa diusungnya.
"Jadi sebelum berbicara nama maka yang penting koalisinya dulu terbentuk," kata Rommy.
Demokrat saat ini memiliki 61 kursi atau 10,9 persen kursi DPR. Sementara itu, Parpol butuh 20 persen kursi DPR untuk mengusung capres-cawapres.
Rommy menilai hingga saat ini belum ada partai politik manapun yang menunjukan tanda-tanda ingin berkoalisi dengan Demokrat guna membentuk poros baru diluar poros Jokowi dan Prabowo.
Ia melihat tinggal PAN dan PKB yang memiliki potensi untuk bergabung dengan poros baru yang diwacanakan Demokrat. Sebab, Rommy menilai parpol lainnya telah solid mendukung poros Jokowi maupun poros Prabowo.
"Saya belum menerima sinyal bahwa ketiga partai itu akan bergabung dalam satu koalisi," tandasnya.
Nama Jusuf Kalla mulai santer disebut-sebut bakal diusulkan menjadi calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Konstitusi tak mengizinkan JK menjabat sebagai wakil presiden mendatang, namun konstitusi memperbolehkan JK maju sebagai calon presiden.
Wacana JK akan diusulkan di Pilpres bertambah kuat usai JK mendatangi kediaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu. Di sana, JK juga bertemu dengan putra pertama SBY, AHY.
10 Nama Cawapres JokowiRomahurmuziy juga mengatakan bahwa kandidat calon wakil presiden yang bakal mendampingi Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019 mendatang telah mengerucut di bawah 10 nama.
Ia mengatakan bahwa nama-nama tersebut bakal dikerucutkan kembali oleh Jokowi dan dikomunikasikan dengan para koalisi larpol pendukungnya dalam waktu dekat.
"Saya kira nama itu semakin memgerucut dibawah 10 nama, saya rasa Pak Jokowi akan mengerucutkan dan mengkomunikasikan satu persatu dengan para petinggi parpol koalisinya lainnya," ujar Rommy.
Rommy menambahkan bahwa sebelum tanggal 15 Juli 2018 Jokowi seharusnya sudah melakukan percepatan seleksi dan menjalin komunikasi intens terkait kandidat cawapresnya itu mengingat waktu pendaftaran calon presiden tinggal satu bulan lagi.
Ia berharap agar pertemuan partai koalisi dengan Jokowi guna membahas cawapres dapat digelar secepatnya.
Rommy mengatakan kriteria kandidat bakal cawapres Jokowi itu berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari tokoh masyarakat hingga purnawirawan TNI.
Meski begitu, Rommy enggan untuk menyebut nama-nama kandidat tersebut dan hanya memastikan bahwa nama-nama itu telah sesuai kriteria yang diinginkan oleh Jokowi maupun para parpol pengusungnya.
"Ada latar belakang poltiisi, tokoh masyarakat, cendekiawan, purnawirawan militer, yang penting bisa bekerjasama dan memiliki pengalaman bekerjasama dengan pak Jokowi," ujarnya.
Selain itu, Rommy juga memastikan bahwa koalisi parpol pendukung tetap solid dan mendukung siapapun cawapres yang bakal dipilih Jokowi.
Ia juga menambahkan bahwa PPP tak mensyaratkan apa pun untuk mendukung Jokowi.
"Tak ada syarat, kami tak mengajukan apa pun, termasuk tidak mengajukan calon wapres," kata Rommy.
(ugo/sur)