PPP: Kebanyakan Pilkada Dimenangkan Nasionalis-Santri

CTR | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jul 2018 05:51 WIB
PPP menilai pilkada serentak bisa menjadi peta politik dalam pilpres 2019. Arwani Thomafi mengatakan kebanyakan persaingan dimenangkan tokoh nasionalis-santri.
Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi mengatakan kebanyakan persaingan dimenangkan tokoh nasionalis-santri. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai pilkada serentak bisa menjadi peta politik dalam pemilihan presiden 2019. Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi mengatakan kebanyakan persaingan dimenangkan tokoh nasionalis-santri.

"Itulah potret yang banyak kita lihat sekarang. Masyarakat mengharapkan potret Nasionalis-Santri," kata Arwani di kawasan Cikini, Selasa (3/7).
Arwani menyebut hal ini dapat dilihat di Jawa Barat dengan kemenangan Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum, dan di Jawa Tengah dengan Ganjar dengan Gus Yasin. Selain itu Khofifah juga menang bersama Emil Dardak.

"Latar belakang mencerminkan nasionalis santri karena terbukti berhasil. Mereka mengikat simpati masyarakat," terang Arwani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya analisis ini disebut Arwani erat hubungannya dengan Pemilihan Presiden. Dari pemilihan itu juga bisa ditarik kesimpulan bahwa mayoritas masyarakat tidak menginginkan ganti presiden.

Sebab, disebutkan Arwani, Partai Gerindra kalah dibanyak tempat dalam Pilkada kemarin.
"Murni memudarkan. Rakyat menginginkan tidak ada mengganti presiden 2019. Yang mengusung tanda pagar banyak enggak menangnya," tegas dia.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai koalisi politik yang dibentuk di pemilihan presiden nantinya akan bersifat transaksional. Pemilihan koalisi partai akan banyak berlangsung di detik terakhir.

"Ini bukan paham ideologis lagi, melainkan ini transaksional. Ini akan banyak kejutan. Dan tidak menutup kemungkinan ada poros ketiga," kata dia.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER