Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin melontarkan celetukan politik saat ditemui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kawasan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Selatan, Rabu (4/7).
Di hadapan wartawan, Cak Imin berseloroh kepada Airlangga soal batas pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019 yang jatuh pada 4-10 Agustus mendatang.
"Kita tinggal punya waktu 30 hari," kata Cak Imin yang dibalas tawa oleh Airlangga dan sejumlah tamu lain yang menghadiri pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Cak Imin maupun Airlangga sama-sama masuk dalam bursa cawapres mendampingi Joko Widodo. Kedua nama itu bersaing dengan sejumlah nama lain termasuk Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
PDIP sebagai pengusung Jokowi menyebut bahwa mantan Wali Kota Solo itu sudah punya persiapan dalam memilih cawapres pendampingnya. Namun politikus PDIP Pramono Anung enggan menyebut nama-nama yang masuk dalam radar Jokowi.
Sementara itu, Airlangga menolak pertemuan dengan Cak Imin terkait Pilpres 2019.
"Cuma silaturahmi saja karena ini masih di bulan Syawal," ucap Airlangga.
Sudirman SaidSebelum ditemui Airlangga, Cak Imin juga disambangi oleh calon gubernur Jawa Tengah nomor urut dua Sudirman Said.
Sudirman bertamu untuk melaporkan hasil pilkada yang kini masuk tahapan perhitungan suara. Kepada Cak Imin, Sudirman juga mengaku telah dirugikan oleh kinerja KPU Jawa Tengah terkait terlambatnya proses sosialisasi calon saat memasuki tahapan kampanye.
"Sosialisasi dari KPU soal gambar [spanduk] sangat terbatas jumlahnya, ada keterlambatan KPU dalam memasang alat peraga," kata Sudirman.
Keterlambatan sosialisasi itu, kata Sudirman lantaran KPU Jawa Tengah mengalami kegagalan dalam tender pengadaan spanduk dan brosur untuk kampanye kandidat.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Kepala Daerah disebutkan bahwa KPU sebagai penyelenggara Pilkada bertugas untuk melakukan sosialisasi para kandidat kepada masyarakat melalui iklan, spanduk dan brosur.
"Jadi berbagai hal tadi kita sampaikan ke Cak Imin, ada kelambatan lelang oleh KPU, sehingga berdampak pada proses sosialisasi kita," ujarnya.
Sudirman mengatakan bahwa proses sosialisasi itu sangat penting dan memiliki peran signifikan dalam mendongkrak suaranya di Pilkada Jateng.
Apalagi, kata Sudirman, dirinya berberstatus sebagai penantang petahana, Ganjar Pranowo.
Keterlambatan sosialisasi dari KPU disebut Sudirman membuat pendekatan dirinya sebagai pendatang baru di masyarakat Jawa tengah berjalan tidak maksimal.
"Jadi kita menggerakkan mesin sangat terbatas karena keterbatasan pembiayaan juga," kata Sudirman.
Ia juga sempat berseloroh bahwa 42 persen suara yang didapatnya di Pilgub dapat menjadi modal Cak Imin di Jawa Tengah untuk maju di Pilpres 2019.
"42 persen bukan angka yang buruk buat modal Cak Imin bagi pencapresan maupun pencawapresan, syukur-syukur koalisinya sama dengan koalisi di Jawa Tengah. Jadi proses ini menjaring jaringan relawan dan memperkuat basis di Jawa Tengah, itu akan kita pelihara terus," ujar Sudirman.
(wis/gil)