Anies Ungkap Alasan Lantik Empat Putra Betawi Jadi Wali Kota

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Kamis, 05 Jul 2018 17:24 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan melantik empat putra Betawi jadi Wali Kota dan berharap mereka bisa lebih memahami karakter warga dan persoalan di wilayahnya.
Anies Baswedan punya alasan tersendiri melantik empat putra asli Betawi menjadi Wali Kota. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Empat dari lima wali kota yang baru dilantik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada hari ini merupakan putra asli Betawi.

Anies berharap putra-putra Betawi itu memahami karakter masyarakat dan persoalan di wilayah yang mereka pimpin, serta mengaplikasikan pengalaman hidupnya di Jakarta.

"Mudah-mudahan mereka bukan saja bisa memimpin dengan baik tapi mereka mengerti benar sosiologi dari masyarakat di wilayahnya," ujar Anies usai acara pelantikan di Balai Kota Jakarta, Kamis (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Anies melantik lima wali kota dan satu Bupati Kepala Seribu pada hari ini.

Pelantikan itu tindak lanjut dari Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1036 Tahun 2018 pada tanggal 5 Juli tentang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dalam dan dari atau jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lima wali kota yang dilantik antara lain Bayu Meghantara sebagai Wali Kota Jakarta Pusat, Marullah menjadi Wali Kota Jakarta Selatan, dan M Anwar sebagai Wali Kota Jakarta Timur.


Kemudian Syamsudin Lologau dilantik sebagai Wali Kota Jakarta Utara, serta Rustam Effendi sebagai Wali Kota Jakarta Barat. Selain itu, Anies melantik Husen Murad dilantik jadi Bupati Kepulauan Seribu.

Dari lima wali kota itu, empat di antaranya adalah putra betawi yakni Rustam, Marullah, Bayu, dan Wali Kota Jakarta Timur, Anwar. 

"Pak Bayu relatif muda, Anwar relatif muda, Marulah juga relatif, jadi kami berharap wali kota baru ini bergerak cepat," ujar Anies.

Saat memberi sambutan pelantikan, Anies mengatakan perombakan atau rotasi jabatan merupakan hal wajar dalam organisasi. Tujuannya, kata dia, untuk menumbuhkan budaya serta sistem yang berdasarkan kinerja.

"Rotasi bahkan juga dilakukan dalam rangka tour of duty," ujar Anies.

(wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER