Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menilai dukungan Tuan Guru Bajang (
TGB) Zainul Majdi kepada Presiden Joko Widodo untuk maju Pilpres 2019 karena situasinya yang terpojok.
Desmond menduga Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu terpojok karena punya kasus seperti diberitakan sejumlah media.
Desmond menilai manusiawi jika seseorang yang terpojok pada akhirnya menyerah dan mendukung penguasa. Dia mengambil contoh Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo beberapa waktu lalu yang tiba-tiba mendukung Jokowi, padahal pada Pilpres 2014 mendukung Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat ini manusiawi orang yang terpojok kemungkinan menyerah. Yah katanya kan (TGB) ada kasus. HT dulu dukung (Prabowo) sekarang pindah. Ini kan terpojok semua," kata Desmond di Mapolda Metro Jaya, Senin (9/7).
"Berarti kan kekuasaan yang berkuasa hari ini bukan akal sehat, orang mau berkuasa lagi menggunakan cara yang tidak terlalu halal," ujar Desmond.
Sebelumnya anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat itu menyatakan dukungan terhadap Jokowi menjelang Pilpres 2019. TGB menyatakan keputusannya mendukung Jokowi melalui pertimbangan yang berkaitan dengan kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat.
Dalam riwayat politik, pria yang masih aktif menjabat Gubernur NTB itu merupakan ketua tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.
Ia berhasil membantu Prabowo-Hatta menang telak di NTB dengan perolehan suara 1,84 juta atau sekitar 72,45 persen. Suara itu jauh meninggalkan perolehan suara Jokowi-JK yang hanya meraih 27,54 persen.
Desmond pun membantah soal anggapan yang menyebut TGB kecewa dengan Prabowo. Anggapan tersebut, kata Desmond, tidak berdasar karena Prabowo bukanlah orang yang berkuasa di Indonesia saat ini.
"Apa yang kecewa dengan Prabowo? Enggak punya dasar. Karena Pak Prabowo bukan yang berkuasa hari ini, kalau Pak Prabowo berkuasa tentu ada hal yang diingkari," tuturnya.
 Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono). |
Sementara itu Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq langsung menilai tudingan Desmond tidak berdasar dan keliru.
"Statement Desmond itu
ngaco saja, masak dukungannya TGB disamain sama ketua umum partai, TGB kan nggak punya (dukungan) partai," kata Rofiq kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/7).
Rofiq menjelaskan, meski TGB merupakan kader Demokrat, namun partainya tidak mendukung dia untuk maju di Pilpres 2019. Karenanya pernyataan Desmond soal TGB tidak bisa disamakan dengan Hary Tanoe yang notabene Ketua Umum Perindro.
"Pak Hary Tanoe itu kan ketua umum partai, itu saja sudah berbeda sesuai dengan kadar tanggung jawabnya sebagai individu dan pimpinan," ujarnya.
Lebih jauh Rofiq mengklaim dukungan Perindo terhadap Jokowi merupakan dukungan murni. Rofiq mengaku konstituen Perindo juga melihat Jokowi masih layak memimpin lagi untuk periode selanjutnya.
"(Jadi) tidak ada barter politik dalam konteks (dukungan Perindo) ini. Itu murni, Jokowi juga tidak minta-minta didukung. Itu murni dukungan Partai Perindo terhadap Jokowi," ujar Rofiq.
(osc/sur)