Jakarta, CNN Indonesia --
Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama mengaku tidak akan mengambil sikap apapun terkait dukungan
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi terhadap Presiden petahana
Joko Widodo.
Ketua GNPF Ulama, Yusuf Marta menyebut semua orang memiliki hak untuk mencalonkan atau mendukung siapa saja.
"Kami tak ada sikap, kami memandang semua orang bisa mencalonkan diri silakan saja, nanti berpulang kepada dia itu saja," kata Yusuf ditemui di Gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (9/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait nama TGB yang masuk dalam bursa Capres di kalangan alumni 212, pihaknya menyebut akan segera mengambil pilihan.
Meski sebelumnya santer diberitakan nama TGB telah dicoret Persaudaraan Alumni (PA) 212, Yusuf mengklaim hingga saat ini nama TGB masih masuk daftar.
"Belum (dicoret) karena kami tidak bisa hakimi seseorang tanpa tabayun dulu," kata dia.
"Tapi otomatis namanya memang akan dieliminasi jika dia tidak lagi bersama kami," lanjutnya.
Yusuf pun menyebut TGB sendiri hingga saat ini belum menyampaikan klarifikasi apapun terhadap GNPF ulama, yang sebelumnya GNPF Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun PA 212 terkait dukungannya terhadap Jokowi.
Pihaknya pun mengaku tak berusaha menanyakan langsung hal ini kepada TGB karena saat ini pihaknya sedang sibuk mencari kandidat pemimpin yang tepat untuk dimajukan.
"Belum (klarifikasi) kami juga sibuk berkonsetrasi mencari orang hebat di koalisi kami," katanya.
Di tempat yang sama, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan pihaknya saat ini hanya bisa menghormati keputusan TGB. Sebagai ulama dan orang yang paham agama Sohibul yakin pria yang menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat itu mengerti dengan keputusan politiknya.
"Kami semua saling hormati dan hargai pilihan serta sikap masing-masing. Toh beliau ulama yang tahu agama. Saya kira itu ringan saja, bukan perkara besar," kata dia.
Tanggapan Koalisi JokowiSementara itu, koalisi partai yang mendukung Jokowi menyambut baik sikap TGB untuk Pilpres 2019 tersebut.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyatakan dukungan TGB kepada Jokowi sebagai hal yang rasional.
"Mantap (Dukungan TGB ke Jokowi)," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (9/7).
"Itu kan dukungan sangat rasional, masuk akal dan kepentingan bangsa dan rakyat," sambungnya.
Secara terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun menyambut baik dukungan TGB kepada Presiden Jokowi. Ia menilai itu akan membantu Jokowi dalam pilpres 2019 karena TGB memiliki massa pendukung.
"Itu bagus karena Pak TGB mempunyai basis suara," kata Airlangga di Kompleks Istana Bogor, Senin (9/7).
TGB memang diyakini memiliki basis pendukung yang solid. Hal itu terlihat dari masa jabat TGB sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode sejak 17 September 2008.
Berdasarkan hasil Pilpres 2014, NTB menjadi salah satu daerah yang tak dimenangkan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla. Perbedaan suara jauh, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dipilih 72,4 persen penduduk NTB.
Sementara itu, Jokowi saat itu hanya memperoleh sekitar 27,59 persen suara.
Atas dasar itu, Airlangga mengapresiasi penegasan dukungan TGB kepada Jokowi beberapa waktu lalu. Dukungan diberikan karena TGB ingin melihat Jokowi menyelesaikan hal-hal yang telah dimulai, salah satunya Proyek Strategis Nasional di Mandalika, NTB.
TGB menyatakan dukungan yang diberikan tak ada timbal balik politik seperti bakal mendapatkan posisi tertentu. Dukungan disebut murni karena melihat fakta dan kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
(kid)