Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan penggantian Satya Heraghando dari posisinya sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tak mengganggu pengerjaan proyek LRT.
Apalagi, kata Sandi saat ini proyek LRT telah masuk ke fase dua dan menjadi proyek yang diprioritaskan untuk diselesaikan.
"Tdak akan menimbulkan keterlambatan," ujar Sandi di Jakarta Timur, Rabu (11/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi pun menyebut pencopotan Satya tak serta merta membuat yang bersangkutan lepas tangan dari proyek LRT.
"Untuk LRT saya minta Pak Satya membantu saya, untuk mengawasi sampai nanti beroperasi," katanya.
Selain itu, lanjut Sandi, Satya masih mengawal proses transisi jabatan Dirut Jakpro ke tangan Dwi Wahyu Daryoto.
Menurut Sandi ada proses untuk memastikan tongkat estafet berjalan baik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut setelah melepas posisi Dirut Jakpro, Satya justru bakal lebih berkonsentrasi dalam pengerjaan proyek LRT.
Sebab, kata Anies, Satya akan melanjutkan kariernya di PT LRT Jakarta yang merupakan anak perusahaan dari Jakpro.
"Pak Satya nanti akan bertugas di PT LRT Jakarta, karena Jakpro itu, kan,
holding-nya," kata Anies.
Menurut Anies, Satya masih dibutuhkan dalam pengerjaan proyek LRT. Dia digeser ke PT LRT dengan tujuan lebih fokus menyelesaikan proyek LRT.
Anies lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang dilakukan kemarin, memutuskan mengganti Satya dari jabatan Dirut Jakpro.
Satya telah menjabat Direktur Utama PT Jakpro sejak 2016 lalu. Dia sedang menangani tiga proyek infrastuktur jelang Asian Games 2018, saat diganti dari jabatannya.
Setidaknya pada 39 hari sebelum gelaran itu, Jakpro masih mengerjakan proyek-proyek besar, seperti LRT Jakarta fase pertama Kelapa Gading-Velodrome, arena pacuan kuda Equistrian Pulomas, dan venue sepeda Velodrome Rawamangun.
(wis)