Demi Asian Games 2018, Densus Diminta Buru Teroris di Sumatra

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Rabu, 11 Jul 2018 23:53 WIB
Polisi yang belakangan gencar menangkap para terduga teroris, juga diminta memberi perhatian khusus atas sel teror di Sumatera Selatan jelang Asian Games 2018.
Ilustrasi Densus 88. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggencarkan perburuan terduga teroris jelang penyelenggaraan Asian Games 2018 yang akan berlangsung mulai 18 Agustus mendatang.

Berdasarkan data Indonesian Police Watch (IPW), sebanyak 21 terduga teroris telah diciduk Densus 88 dari berbagai wilayah sejak Senin (9/7).

Presidium IPW, Neta S Pane, mengatakan penangkapan dan penggerebekan rumah terduga teroris tersebut dilakukan Densus 88 di lima lokasi di Jakarta, Bekasi, Depok, dan Sukabumi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepanjang 9 Juli 2018, sebanyak 21 terduga teroris ditangkap," kata Neta dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/7).


Neta pun meminta pihak kepolisian di sejumlah wilayah tetap siaga jelang penyelenggaraan Asian Games 2018. Terlebih, kepolisian belum berhasil menangkap terduga teroris Pasuruan, Jawa Timur Abdullah alias Anwardi.

Selain itu, dia melanjutkan, Densus 88 juga perlu memberikan atensi khusus terkait gerakan teroris yang berada di Sumatera Selatan.

"Polisi perlu melakukan pagar betis di wilayah Sumatera Selatan, sehingga pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang benar-benar aman," ujar dia.

Saat dikonfirmasi, pihak kepolisian menolak memberikan konfirmasi secara lugas tentang langkah penegakan hukum yang dilakukan oleh Densus 88 tersebut.

Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan berbagai langkah penegakan hukum yang dilakukan Densus 88 merupakan hasil pengembangan penyidikan dari kasus sebelumnya. Namun, ia menolak memberikan penjelasan secara rinci. Ia ingin terorisme tidak menjadi polemik di tengah masyarakat.

"Pengembangan, jaringan sama," tuturnya kepada wartawan usai menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Bhayangkara di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (11/7).


Begitu pun dengan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal yang irit bicara terkait penangkapan terduga teroris yang dilakukan belakangan ini.

Meski membenarkan, Densus 88 melakukan langkah penegakan hukum di sejumlah wilayah, Iqbal menolak menjelaskan secara rinci seputar identitas atau asal-usul terduga teroris.

Ia hanya mengatakan, operasi akan terus dilakukan dalam upaya represif dengan tujuan pencegahan. Ia pun beralasan, ekspose terhadap aktivitas penegakan hukum terkait terorisme yang berjalan belakangan ini dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja petugas di lapangan.

"Ada beberapa kelompok lama dan baru. Seluruh wilayah republik indonesia ini aman. Adanya upaya paksa kepolisian itu dimaksud pencegahan" kata Iqbal di Istora Senayan pada Selasa (10/7).

(wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER