Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengklaim sungai yang berada di dekat Wisma Atlet Kemayoran sudah tidak lagi mengeluarkan bau tak sedap.
"Hasil rapat dengan pihak INASGOC mereka mendengar dari panitia yang kemarin mereka tidur tiga hari di sana (Wisma Atlet) sudah enggak bau tuh," tutur Teguh di Balai Kota Jakarta, Kamis (12/7).
Sebelumnya untuk meminimalisasi bau tak sedap dari sungai tersebut, kata Teguh, Dinas Tata Air telah memasang sejumlah aerator. Meski begitu, Teguh mengakui pihaknya tak bisa bekerja secara maksimal untuk mengatasi bau tak sedap dari Kali Sunter yang mengalir di samping wisma tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita enggak bisa maksimal banget, tapi sudah dilakukan. Kemudian, bagaimana kita mensirkulasikan treatment air di situ supaya tidak terlalu bau lah," tuturnya.
Teguh juga menyampaikan pihaknya akan memasang sejumlah jaring di atas sungai guna mempercantik tampilan sungai. Hal itu, kata Teguh merupakan perintah langsung dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Diperintahkan pak Gubernur untuk memasang jaring di atasnya, on progress," ujar Teguh.
Teguh menargetkan pemasangan jaring tersebut akan selesai pada 22 Juli mendatang. Selain pemasangan jaring, pihaknya juga telah memasang pagar pembatas di depan Wisma Atlet yang dilengkapi juga dengan penanaman tanaman rambat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan tinjauan di Wisma Atlet pada Februari lalu. Saat kunjungan Anies menyebut Pemprov DKI Jakarta akan fokus untuk menghilangkan bau tak sedap yang berasal dari Kali Sunter.
Sebab, Kali Sunter berada tepat di samping Wisma Atlet. Apalagi, area makan atau
dining hall untuk para atlet berlokasi di luar gedung Wisma Atlet, persis di tepi sungai.
Bau tak sedap tersebut dikhawatirkan akan mengurangi kenyamanan para atlet selama berada di wisma.
"Kita perlu memastikan bahwa sungai yang melewati kompleks Wisma Atlet itu tidak mengirimkan aroma pencemaran karena kita tahu sungainya di sana selama ini cukup beraroma kuat," kata Anies pada 26 Februari lalu.
(kid)