Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Fahri Hamzah mengklaim banyak bakal calon legislatif yang mengundurkan diri setelah beredar surat berisi kesediaan mundur sewaktu-waktu kepada bacaleg PKS.
Fahri tak menyebut jumlah bakal caleg yang mundur. Ia hanya menyalahkan pimpinan partai atas fenomena itu.
"Ngawur, kan, pimpinan PKS itu. Ini yang saya bilang di mereka tidak ada logikanya, yang ada hasrat menghabiskan lawan, yang namanya islah sudah dianggap enggak ada lagi," kata Fahri Hamzah di Gedung DPR, Jumat (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri menyebut surat kesediaan mundur yang disodorkan pada bakal caleg PKS sebagai langkah mundur dari partai. Sebab, lewat surat itu, partai berpeluang mengambil hak seseorang.
"Hak rakyat sudah diambil udah diijon. Ya, kan. Pemilih enggak bisa menentukan seseorang bisa bertahan karena nyawanya sudah dipegang partai," kata Fahri.
Fahri menambahkan para pimpinan PKS tidak paham dengan mekanisme negara serta undang-undang dasar negara.
"Mereka ini tidak berpikir dengan mekanisme negara. Mereka menganggap partai adalah segala-galanya itu tidak benar. Itu bertentangan dengan undang-undang," kata Fahri.
Pendaftaran bakal caleg sudah dibuka oleh KPU sejak 4 Juli hingga 17 Juli mendatang. Namun hingga Rabu (11/7), Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan mengatakan belum ada satu pun partai politik yang mendaftarkan bakal calon legislatif mereka.
Wahyu pun mengimbau setiap parpol untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mendaftarkan calon mereka. Wahyu menampik bahwa PKPU yang kini tidak memperbolehkan mantan narapidana korupsi ikut mendaftar caleg menjadi salah satu kesulitan bakal caleg untuk mendaftar.
"Menurut saya enggak ya karena parpol kan pasti juga punya komitmen bersama untuk mencalonkan kader-kader terbaiknya yang punya rekam jejak yang baik. Kita percaya semua parpol pada saatnya akan mencalonkan calon-calon anggota DPR RI yang rekam jejaknya baik," lanjutnya.
(wis/sur)