Fahri Desak Pemerintah Transparan soal Akuisisi Saham Freepot

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Jumat, 13 Jul 2018 15:55 WIB
Fahri Hamzah mempertanyakan sumber dana yang akan dipakai pemerintah untuk mengakuisisi saham Freeport. Ia yakin uang itu bukan dari APBN atau dari PT Inalum.
Politikus PKS Fahri Hamzah menyoroti transparansi proses divestasi Freeport. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta pemerintah transparan soal pembelian 51 persen saham PT Freeport Indonesia senilai Rp55 triliun. Ia khawatir akuisisi sebagian besar saham itu tidak menguntungkan Indonesia.

"Sebelum pemerintah bikin pengumuman, lebih baik dijelaskan dahulu secara transparan ini yang beli siapa," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/7).

Fahri mempertanyakan sumber uang yang digunakan oleh pemerintah untuk membeli saham PT Freeport Indonesia. Ia yakin sumber uang divestasi bukan dari APBN dan PT Inalum (Persero).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaca dari divestasi sebelumnya, ia khawatir sumber uang berasal dari pihak swasta yang masih terafiliasi dengan PT Freeport Indonesia.

Fahri menyebut pemerintah pernah melakukan divestasi terhadap perusahaan batu bara dan tambang emas, yakni PT Newmont Nusa Tenggara. Langkah itu, sebut Fahri memiliki masalah karena proses divestasi tidak transparan.

Fahri menduga pembelian 51 persen saham Freeport bukan bagian dari divestasi. Ia melihat hal tersebut hanya upaya pengalihan saham swasta mengatasnamakan pemerintah.

"Jadi jangan bikin pengumuman pencitraan begitu. Tapi bikin pengumuman struktur sahamnya itu sekarang punya siapa saja. Kemudian diagunkan ke siapa dan seterusnya," ujarnya.

Di sisi lain, politisi PKS ini menegaskan masyarakat berhak mengetahui skema divestasi saham PT Freeport Indonesia. Ia berharap pemerintah tidak membohongi masyarakat demi pencitraan.

"Tidak usah gembar-gembor dan gagah-gagah divestasi 51 persen. Jujur sajalah. Kalau saya, terus terang kejujuran itu jauh lebih penting dari pada nanti jadi masalah," ujar Fahri.

Pemerintah melalui PT Inalum (Persero) pada Kamis (12/7), merogoh kocek US$3,85 miliar atau setara Rp55 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar AS) untuk menggenggam 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

Sebanyak 11 bank telah menyatakan komitmennya untuk memberikan pinjaman kepada PT Inalum (Persero) untuk merampungkan transaksi divestasi. Porsi pinjaman rencananya akan dibagi rata sesuai nilai divestasi.

(wis/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER