PPP Nilai Demokrat Mulai Realistis Tatap Pilpres 2019

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Minggu, 15 Jul 2018 02:16 WIB
Wasekjen PPP Achmad Baidowi menilai Partai Demokrat mulai realistis soal poros ketiga, terlihat dari pernyataan SBY dan gerakan elite partai belakangan ini.
SBY sebelumnya mengatakan bahwa partainya tidak memiliki capres untuk Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai Partai Demokrat mulai menunjukkan sikap yang rasional dalam menghadapi Pilpres 2019 lantaran poros ketiga mustahil terbentuk.

Sikap itu terlihat ketika Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Agus Hermanto mengadakan pertemuan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Itu tanda-tanda kawan-kawan dari Demokrat mulai realistis, karena poros baru yang digagas tidak terbentuk juga," ucap Baidowi usai diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (14/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baidowi mengatakan bahwa Demokrat mulai realistis menatap Pilpres 2019 setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat suara soal anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
SBY, kata baidowi, menegaskan bahwa partainya tidak memiliki capres. Selain itu, iktikad AHY dijadikan cawapres juga bukan harga mati yang akan diupayakan Demokrat.

"Itu pola pikir yang sudah terlihat realistis kalau kita lihatnya," ucapnya.

Baidowi tidak heran SBY mengutarakan hal tersebut. Menurutnya, SBY merupakan tokoh politik yang rasional dalam berpikir dan mengambil keputusan. SBY, lanjutnya, juga selalu melakukan kalkulasi politik hingga matang sebelum mengambil keputusan.

"Maka beliau akan melihat kira-kira potensi kemenangan ada dimana. Share kekuasaannya dapat dimana," kata Baidowi.

Sementara itu, ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat Imelda Sari menegaskan bahwa Agus Hermanto bertemu dengan Hasto bukan atas perintah partai. Meski begitu, dia menduga Agus pun memberitahukan hasil pertemuan dengan Hasto kepada SBY selaku ketua umum Demokrat.
"Mungkin setelah itu dilaporkan ke ketum, saya belum dapat update. Dalam poltik kan bisa saja bertemu dengan siapa saja, membangun komunikasi, sangat mungkin," ujar Imelda yang juga di kawasan Cikini, Sabtu (14/8).

Imelda mengamini ketua umumnya, yakni SBY, menyatakan bahwa AHY menjadi cawapres bukan sebagai opsi mutlak yang harus diraih Demokrat. Meski demikian, pernyataan SBY tersebut bukan berarti Demokrat menyerah menawarkan AHY sebagai cawapres.

Imelda mengklaim partainya tetap terus berupaya membukakan jalan kepada AHY untuk bisa bertarung di Pilpres mendatang.

"kami sampai sekarang tidak pernah menyatakan menutup peluang AHY, dia salah satu yg sangat berpeluang untuk maju sebagai cawapres, baik dari sisi elektabilitas," ujar Imelda. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER