Jakarta, CNN Indonesia -- Antrean penumpang KRL Commuter Line mengular hingga ke jalan di Stasiun Depok pada Selasa (24/7) pagi.
Berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com pada sekitar pukul 07.10 WIB antrean penumpang bahkan mencapai lebih dari 20 meter.
Antrean penumpang dimulai dari depan mesin
tap in/tap out sampai ke sekitar lapak pedagang di luar area stasiun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas berusaha mengurai penumpukan penumpang dengan membedakannya berdasarkan tiket yang digunakan.
"Yang THB ambil kanan, langsung THB. Yang
e-money dan
multitrip antre di sebelah kiri," terial seorang petugas menggunakan alat pengeras suara.
Beberapa penumpang mengeluhkan antrean yang mengular panjang. Seorang penumpang tujuan Lenteng Agung, Budi (49), mengatakan ada mesin kendala di mesin tap in.
"Kemarin sudah benar, sekarang gini lagi. Pulang saja apa ya?" ucapnya kepada
CNNIndonesia.com sembari tertawa.
Penumpang lainnya, Yulianto (35), juga sudah mengantre selama sepuluh menit. Ia memegang kartu e-money sehingga harus masui antrean yang lebih padat.
"Saya sudah sepuluh menit, mesinnya masih lama bacanya. Pakai e-money, itu yang THB malah lebih cepat," tuturnya.
 Antrean penumpang di Stasiun Depok. (CNN Indonesia/Dhio Faiz) |
Sebelumnya pelayanan kereta commuter line sempat terkendala sejak Sabtu (21/7) hingga Senin (23/7). Kendala disebabkan migrasi dan pemeliharaan tiket elektronik pada Senin (23/7) siang.
Penumpukan penumpang terjadi di setiap stasiun kereta. Penumpang diberikan tiket kertas seharga Rp3 ribu ke semua tujuan sebagai ganti tiket elektronik.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti sempat menyebut sistem telah kembali normal pada Senin sore.
"Kami pastikan sistem sudah kembali normal dan pengguna bisa menggunakan kartu seperti biasa," kata Wiwik dalam konferensi pers di Kantor KCI, kemarin.
(gil)