Gerindra Akui Demokrat Punya Arti Penting di Pilpres 2019

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 24 Jul 2018 20:08 WIB
Gerindra menilai Demokrat akan menambah kekuatan Prabowo jika bergabung dengan koalisi Gerindra di Pilpres 2019 mendatang.
Politikus Gerindra Ahmad Riza Patria. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria berharap Demokrat dapat berkoalisi dengan Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Pada Selasa (24/7) malam ini, Ketua Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan bertemu. Menurut Riza dukungan Demokrat akan memperkuat kekuatan Prabowo di Pilpres 2019. Sebab, ia berkata Prabowo juga berpeluang didukung oleh PKS dan PAN.

"Kami dari Gerindra berharap selain bisa berkoalisi dengan PKS dan PAN, bisa berkoalisi dengan Demokrat. Kehadiran Demokrat di koalisi kami akan memberi arti penting," ujar Riza di Gedung DPR, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membuka peluang koalisi dengan Demokrat, Riza mengaku pihaknya siap membahas peluang Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres. Nama AHY, kata dia, akan dibahas bersamaan dengan nama cawapres lain yang ditawarkan oleh PKS dan PAN.

Sejauh ini, ia mengklaim PKS dan PAN sudah mengurucutkan kadernya sebagai cawapres bagi Prabowo. Dari sembilan nama yang ditawarkan, PKS disebut sudah mengerucutkan dua nama. Sementara PAN tersisa satu nama dari semua empat nama.

Di sisi lain untuk cawapres internal, Riza menyebut ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Cawapres nanti akan kami dengar. Kalau Pak SBY mengusung AHY, nanti kami bicarakan dengan partai lain. Pak Prabowo dan Gerindra menghargai partai lain seperti PKS dan PAN," ujarnya.

Terpisah, Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring masih berharap kader PKS dipilih sebagai cawapres Prabowo. Satu nama kader PKS yang ditawarkan untuk mendampingi Prabowo adalah Ahmad Heryawan alias Aher.

Aher adalah sebagai mantan Gubernur Jawa Barat yang menjabat dua periode. Dengan memilih Aher, kata Tifatul, Prabowo berpeluang besar menguasai suara di Jawa Barat yang mencapai 30 juta lebih pemilih.

"Kami dalam posisi menawarkan cawapres kami, yang paling utama adalah Pak Aher," ujar Tifatul.

Lebih dari itu, Tifatul meminta Demokrat menghormati PKS yang sejak lama sudah berkoalisi dengan Gerindra. Demokrat diharapkan tidak memaksakan AHY sebagai syarat utama berkoalisi dengan Gerindra.

"Dalam tanda kutip Demokrat ini baru istilahnya mendekat. Kami berharap, ya, teman setia, lah. Jangan ujug-ujug datang terus minta posisi," ujarnya. (wis/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER