Bandung, CNN Indonesia -- Puluhan saung mewah di
Lapas Sukamiskin telah dibongkar oleh petugas gabungan gabungan keamanan dan ketertiban (kantib) lapas dan rutan se-Jawa Barat, Selasa (24/7) malam.
Total terdapat 32 saung yang didirikan oleh narapidana sudah diratakan karena tak sesuai dengan aturan lapas. Pengangkutan material saung terpantau dilakukan sejak pukul 17.00 WIB. Petugas baru menyelesaikan pembongkaran sekitar pukul 24.00 WIB.
Pantauan
CNNIndonesia.com, beberapa mobil truk angkut keluar masuk lapas dengan mengangkut material bambu. Selama petugas bekerja kurang lebih tujuh jam bertugas, awak media tidak diperkenankan memasuki lapas dan menanti di halaman lapas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seusai melakukan pembongkaran, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kemenhukam Jawa Barat Dodot Adi Kuswanto memberikan keterangan kepada pers.
"Saya sekalu Plt Kepala Kanwil Kemenhukam Jawa Barat telah menjalankan perintah dari pimpinan untuk melakukan penataan dan penertiban kembali terhadap lapas di Sukamiskin. Hal yang kita lakukan adalah melakukan pembongkaran saung yang tak sesuai peruntukannya," kata Dodot, Rabu (25/7) dini hari.
Menurut Dodot, pihaknya melakukan pembongkaran saung karena selama ini beredar isu bahwa Lapas Sukamiskin adalah sebagai lapas istimewa.
"Kita lakuakan penertiban agar apa yang jadi anggapan dari publik bahwa ada keisitimewaan dalam lapas ini, kita hilangkan. Ini sudah kita lakukan, banyak sekali yang kita lakukan," ujarnya.
Ia menambahkan, penertiban akan dilanjutkan Rabu pagi. Hal itu mengingat masih ada sisa-sisa saung yang belum ditertibkan.
"Akan kita lanjutkan penertiban dan pembersihan besok. Hitungan saya ada 32 saung," jelasnya.
Setelah pembongkaran saung, pihaknya meminta pengelola lapas untuk mendirikan tempat kunjungan bagi tamu lapas yang akan mengunjungi narapidana.
"Kita akan bersihkan itu dan kemudian sesuai dengan yang disampaikan Ibu dirjen kemarin akan dibuatkan tempat yang representatif, dibuat untuk semua penghuni lapas, tidak untuk pribadi," tuturnya.
Disinggung soal siapa yang mendirikan saung dan dari mana asal dananya, Dodot mengatakan, itu semua berasal dari narapidana yang tinggal di lapas.
"Yang membuat saung ini warga binaan sendiri atas dana sendiri," tukasnya.
Oleh karena itu, pihknya akan membuatkan tempat kunjungan yang anggarannya berasal dari negara.
"Besok, akan kita lakukan pembuatan saung yang dibikin negara yang menjadi fasilitas umum yang ada di dalam lapas," tegasnya. (hyg)
(hyg/eks)