Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Wakapolri Komisaris Jendral
Syafruddin mengimbau para ustaz yang namanya tidak terdaftar dalam 200 Mubalig Kementerian Agama tak perlu khawatir melanjutkan dakwahnya.
"Sekaligus jangan khawatir dengan [daftar] 200 ustaz itu, karena Indonesia kini 300 ribu ustaz saja masih kurang, apalagi ustaz-ustaz yang sekelas Abdul Somad," kata Syafruddin saat menghadiri acara pengajian DMI di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (25/7).
Mantan Kapolda Lampung itu menyampaikan kondisi Indonesia saat ini masih membutuhkan sekitar 300 ribu ustaz untuk mengisi dakwah di masjid-masjid yang tersebar di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebutuhan itu telah disesuaikan dengan 800 ribu jumlah masjid yang tercatat oleh DMI di seluruh Indonesia.
Melihat hal itu, Syafruddin mengaku telah mengkalkulasi bahwa masjid-masjid di Indonesia justru masih kekurangan para ustaz untuk melakukan dakwah agama.
"Semaksimal mungkin kita bisa angkat bisa akurat, bahwa seluruh masjid berjumlah 800 ribu masjid. Kalau 800 ribu masjid itu kita sudah menghitung bahwa dibutuhkan mubalig ustaz paling sedikit 300 ribu. Jadi jangan ada kekhawatiran tak kebagian," katanya.
Syafruddin juga bercerita saat dirinya mengunjungi ratusan mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar Mesir.
Di tempat itu, ia memberikan semangat dan motivasi kepada para mahasiswa agar selepas lulus dapat 'pulang kampung' untuk menjadi pendakwah di masjid-masjid di seluruh Indonesia itu.
"Kita membutuhkan ustaz generasi muda untuk bisa mengikuti jejak seperti Abdul Somad yang lulusan Al-Azhar, bahwa bersiaplah untuk memberikan kajian seperti Abdul Somad," ujarnya.
Acara pengajian DMI kali ini dihadiri oleh Istri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla Mufidah Jusuf Kalla. Selain itu, acara tersebut turut diisi oleh penceramah kondang ustaz Abdul Somad.
Sebelumnya, Kementerian Agama merilis daftar nama 200 mubalig rekomendasi bagi umat. Namun kebijakan itu berujung pro dan kontra.
Sejumlah nama mubalig masuk dalam daftar, namun tak sedikit tokoh yang dikenal publik namanya tak terdaftar, termasuk Abdul Somad dan Ketua Front Pembela Islam Muhammad Rizieq Shihab.
(pmg)