Jokowi Minta Masyarakat Jangan Mudah Dikompori Politisi

Ihsan Dalimunthe | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jul 2018 18:24 WIB
Jokowi meminta agar pemilihan presiden tidak menyinggung SARA dan memilih pemimpin berdasarkan rekam jejaknya.
Jokowi mulai tanggapi pilpres 2019. (Detikcom/Andhika Prasetia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo berpesan agar pemilihan bupati, wali kota, gubernur hingga Presiden tidak dimunculkan isu yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan adat (SAR) yang bisa menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Setkab.go.id, Jokowi juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah dikompor-kompori oleh politikus.

"Jangan sampai, dengan isu-isu SARA, dengan isu-isu agama. Cegah rakyat jangan sampai retak gara-gara pesta demokrasi setiap 5 tahun sekali," ujar Jokowi dalam acara Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa Tahun 2018, di Yogyakarta, Rabu (25/7), seperti dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet.


Mencegah rakyat untuk tidak mengunakan SARA dalam pemilu menurut Jokowi akan berguna untuk menyadarkan, mematangkan dan mendewasakan cara-cara berpolitik untuk rakyat, serta mendinginkan suasana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga meminta agar jajaran kepala daerah dan juga desa tidak ikut-ikutan memanas-manasi suasan dengan menyebar informasi hoaks di media sosial.

"Jangan kebawa suasana karena dikipas-kipas iya kan. Sudah kompornya anget, dikipas-kipasin. Hati-hati. Kepala desa juga jangan sampai ikut-ikutan. Ikut-ikutan terbawa suasana. Lah Saudara-saudara ini tugasnya mendinginkan, menyejukkan, ikut-ikut suasana ya jadi panas lebih panas," kata Jokowi.


Jokowi menegaskan rakyat harus memilih pemimpin yang baik dalam hal prestasi dan rekam jejaknya.

"Jangan energi kita habis nanti. Sudahlah, pilih pemimpin yang paling baik. Rakyat diberitahu, pilih pemimpin yang paling baik, coblos, sudah rukun sudah," pungkas Jokowi. (dal/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER