Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memastikan tidak membicarakan soal pembagian kekuasaan termasuk soal calon wakil presiden saat bertemu Ketua Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).
"Kami tidak bicarakan
power sharing, bagi-bagi kursi kabinet, cawapres dan seterusnya," ujar SBY kepada wartawan.
Khusus terkait cawapres, menurut SBY, hal itu menyangkut etika atau tata krama. Dia merujuk pada pengalamannya saat dua kali menjadi calon presiden.
Kata SBY, persoalan cawapres seharusnya datang dari inisiatif capres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu dengan mempertimbangkan segala aspek dan juga dengarkan usulan dari partai koalisi. Tapi kami hormati capres. Dan pada saatnya tentu akan mengumumkan siapa yang dihadapkan akan mendampingi. Di situlah ada pembahasan dantara capres dengan partai koalisi.
SBY tak menyebut capres yang dia maksud. Namun, SBY meyakini capres yang akan diusungnya memiliki independensi dalam menentukan siapa calon wakil presiden yang akan dipilih.
"Karena di mata saya
superstar dalam pilpres adalah capres. Bukan yang lain," ujar SBY.
Sebelum bertemu Zulhas malam ini, SBY telah lebih dulu bertemu Prabowo Subianto di tempat yang sama, kemarin.
Dalam pertemuan itu SBY memberikan sinyal Demokrat berkoalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019.
(wis/asa)