Sembalun, CNN Indonesia -- Jenazah Muhammad Ainul Takzim (26), staf Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Makassar yang meninggal di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, akibat gempa 6,4 Skala Richter (SR) berhasil dievakuasi. Jenazah diangkut helikopter dan tiba Selasa (31/7) siang di posko.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Marinir Bambang Suryo menyatakan jenazah tersebut dievakuasi menggunakan helikopter yang diterbangkan pada pukul 11.03 WITA dari Rumah Sakit (RS) Lapangan Korban Gempa yang berlokasi di Rest Area Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban gempa tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selong, Lombok Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenazah kami bawa ke RS dulu untuk identifikasi dan cek, baru setelah itu kami beritahu pihak keluarga. Kemudian dibawa ke Makassar," ujar Bambang di RS Lapangan Korban Gempa, Sembalun.
Evakuasi jenazah tersebut, kata Bambang, semula sempat direncanakan lewat jalur darat dilakukan hari ini. Namun, kemudian diputuskan untuk lewat udara setelah melihat cuaca pagi tadi.
"Kami minta benar-benar lihat cuaca. Tapi ternyata pilot helikopter menyatakan bahwa cuaca hari ini ternyata masih bisa, maka segera terbang mereka pukul 11.03 WITA," jelasnya.
Berdasarkan data terkini Basarnas, total korban gempa bumi di kawasan pendakian Gunung Rinjani yang berhasil dievakuasi sebanyak 543 orang. Saat ini tersisa 3 orang lagi yang merupakan 2 porter dan 1 guide.
Ketiga orang itu, kata Bambang, akan dievakuasi melalui jalur darat karena cuaca di Pegunungan Rinjani yang kembali mendung.
"Kami perkirakan semua sudah turun pukul 17.00 WITA, termasuk personel kami," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN] (kid/sur)