Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Muhammad Mahfud MD mengaku belum ada komunikasi dengan Presiden
Joko Widodo terkait calon wakil presiden di Pilpres 2019 mendatang. Bahkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengaku belum mendapat tawaran secara langsung dari
Jokowi.
"Saya tidak tahu, kan belum ada tawarannya. Jadi saya nggak bisa jawab, karena satu, belum ditanya, dua, yang ditanya ke saya apa," ujar Mahfud usai menghadiri diskusi di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (31/7).
Hal ini dikatakan Mahfud merespons isu bursa cawapres Jokowi yang santer belakangan ini. Namanya sempat digadang-gadang menjadi salah satu kandidat cawapres mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Anggota Komisi III dan Ketua Badan Legislatif DPR itu enggan menanggapi lebih lanjut soal namanya yang masuk bursa cawapres Jokowi belakangan ini.
Mahfud hanya menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi dengan melakukan pertimbangan yang matang soal siapa kandidat yang pantas untuk mendampinginya di Pilpres. Terutama karena masa pendaftaran capres-cawapres di KPU dibuka sejak 4 Agustus sampai 10 Agustus 2019.
"Jadi biarkan saja, percayakan saja itu kepada Pak Jokowi agar mempertimbangkan dengan cermat dan seksama dalam seminggu ke depan," kata dia.
Lebih dari itu, dari kaca matanya Mahfud menilai bahwa Jokowi tentu sudah punya kriteria tertentu yang pas untuk menemaninya bertarung di Pilpres 2019.
Karena itu, beberapa nama lain yang masuk bursa cawapresnya berdasar hasil survei pun tak dapat mengintervensi Jokowi dalam menjatuhkan pilihan.
"Pak Jokowi itu tidak bisa diprovokasi, beliau punya pertimbangan sendiri, nggak usah ditanya. Beliau kan presiden, punya semua instrumen yang memungkinkan untuk menelusuri semua calon-calonnya, sehingga tahu siapa orang yang diperlukannya," pungkasnya.
Beberapa waktu lalu Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan Jokowi telah mengantongi 10 nama sebagai calon pendampingnya di Pilpres 2019. Beberapa di antaranya adalah Mahfud MD, Maruf Amin, Airlangga Hartarto, dan Moeldoko.
Belakangan Jokowi sudah mengerucutkan kandidat cawapres menjadi lima nama. Jokowi sendiri akan mengumumkan nama cawapres itu pada pekan awal Agustus sebelum masa pendaftaran capres-cawapres berakhir pada 10 Agustus mendatang.
Dalam beberapa waktu terakhir pun Jokowi kerap melakukan pertemuan dengan petinggi partai pendukungnya. Pada 23 Juli lalu, Jokowi mengundang enam ketua umum partai pendukung untuk mendiskusikan beberapa persoalan termasuk soal koalisi dan calon wakil presiden.
Pun Selasa (31/7) malam ini, Jokowi juga mengundang enam sekjen partai koalisi untuk membahas beberapa hal, termasuk persiapan Pilpres 2019.
(osc/gil)