Prabowo Instruksikan Kader Gerindra Lindungi Neno Warisman

Feri Agus | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jul 2018 16:53 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim Prabowo memerintahkan kadernya langsung membantu Neno ketika diadang di Batam pada akhir pekan lalu.
Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat menyambangi rumah Neno Warisman. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hari ini mengunjungi salah aktivis tagar #2019GantiPresiden, Neno Warisman. Dalam pertemuan itu dia meminta supaya kader Gerindra membantu melindungi Neno, setelah pada akhir pekan lalu kehadirannya di Batam, Kepulauan Riau, ditolak oleh segelintir orang.

"Ya tentu. Kita kan sebagai warga negara saling melindungi. Sebenarnya itu kan tugas negara untuk hadir melindungi setiap warga negara dari berbagai tindakan persekusi," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, yang ikut menemani Prabowo Subianto saat berkunjung ke rumah Neno, di Griya Tugu Asri Residence, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/7).

Menurut Fadli kedatangan Prabowo merupakan bentuk simpati kepada Neno yang dianggap mengalami persekusi, saat melakukan deklarasi tagar #2019GantiPresiden di Batam, Minggu (29/7) pekan lalu. Menurut Fadli, apa yang dialami Neno dan masyarakat yang melakukan deklarasi beberapa waktu lalu sangat membahayakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal yang dilakukan mbak Neno adalah bagian dari menjalankan hak konstitusional menyatakan pendapat, yaitu mendeklarasikan #2019GantiPresiden," ujarnya.
Fadli menyatakan pihaknya langsung bergerak cepat memberikan perlindungan ketika Neno melakukan deklarasi #2019GantiPresiden di Batam, dengan memerintahkan anggota DPRD dari Fraksi Gerindra untuk turun ke lapangan mengawal kegiatan tersebut.

"Waktu itu di Batam, saya atas perintah Pak Prabowo tidak boleh seperti itu. Sehingga (kader Gerindra) DPRD di Batam hadir dan bantu menolong mbak Neno. Di samping juga organisasi lain seperti FPI dan kawan-kawan," kata Wakil Ketua DPR itu.

Neno sempat kesulitan ketika ditolak sekelompok masyarakat saat berkunjung ke Batam. Dia sampai harus tertahan sejak Sabtu (28/7) hingga Minggu (29/7) dini hari pekan lalu, di Bandara Hang Nadim, Batam. Setelah berhasil bertolak dari bandara, Neno mengaku mobil yang ditumpanginya sempat dilempari batu saat dalam perjalanan menuju hotel.

Meski demikian, Neno dan kawan-kawan tetap melanjutkan kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden pada Minggu paginya. Ia mengaku sangat antusias dengan semangat warga Batam yang tetap menggelar deklarasi agar Indonesia memiliki pemimpin baru tahun depan meski mendapat tekanan dan persekusi dari pihak lawan.
Akan tetapi, aparat meminta acara deklarasi yang baru berjalan satu jam dihentikan. Akibatnya sempat terjadi keributan antara relawan yang dipimpin oleh pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Batam, Abu Ghaza dengan aparat. (ayp/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER