Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pembongkaran jembatan penyeberangan orang (JPO) Bundaran Hotel Indonesia (HI) tidak dilakukan secara terburu-buru.
Pernyataan itu untuk merespons Kakorlantas Irjen Royke Lumowa yang sebelumnya menilai pembongkaran JPO terburu-buru.
Menurut Royke seharusnya pembongkaran dilakukan setelah Asian Games 2018 selesai. Di sisi lain Anies mengatakan pembongkaran JPO tersebut tak perlu dipermasalahkan karena pada akhirnya JPO itu tetap akan dibongkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dikerjakan bulan Desember ataupun dikerjakan bulan Juli itu pengerjaannya sama saja, tinggal mau dikerjakan bulan Juli atau bulan Desember," tutur Anies usai meninjau
pelican crossing di Bundaran HI, Selasa (31/7).
"Toh, pada ujungnya tetep akan dicopot bukan?" ujarnya menambahkan.
Sementara itu Kepala Divisi Project Management Construction 2 PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan pembongkaran JPO justru lebih baik dikerjakan sekarang.
"Malah enakan kerjanya sekarang, jadi cepat," ucap Effendi.
Pembongkaran JPO Bundaran HI dilakukan pada Senin (30/7) malam hingga Selasa sekitar pukul 05.00 WIB. Saat pembongkaran dilakukan, jalan sekitar Bundaran HI hingga Thamrin ditutup.
Royke mengatakan pembongkaran JPO Bundaran HI idealnya dilakukan setelah Asian Games. Selain itu dia juga mengkritik
pelican crossing yang menggantikan fungsi JPO Bundaran HI.
Menurutnya
pelican crossing akan sedikit menghambat arus lalu lintas karena sejumlah kendaraan akan diwajibkan berhenti saat lampu penyeberangan aktif.
"Tentu akan mempengaruhi, ada hambatan sedikit. Karena penyeberangan sebidang ini namanya,
pelican crossing, orang menyeberang di jalan, bukan
elevated atau di atas," tutur Royke, Selasa (31/7).
(wis/pmg)