Setahun Cuitan Jokowi dan Makin Gelapnya Kasus Novel Baswedan
Ihsan Dalimunthe | CNN Indonesia
Rabu, 01 Agu 2018 10:49 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini tepat satu tahun sejak Presiden Joko Widodo berkicau di akun twitternya @jokowi tentang kasus teror air keras pada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Saat itu Jokowi menulis "Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan, pengusutannya terus mengalami kemajuan-Jkw".
Saat itu Jokowi menulis "Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan, pengusutannya terus mengalami kemajuan-Jkw".
Namun setahun berlalu, kasus Novel masih gelap. Kasus tersebut bahkan sudah berusia 16 bulan dan Novel sendiri sudah mulai kembali aktif di KPK setelah menjalani rangkaian operasi mata di Singapura.
Polisi sampai detik ini belum menetapkan satu tersangka pun sebagai orang yang diduga menyiram air keras pada Novel.
Soal pernyataan Jokowi itu, sahabat Novel yang juga Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan klaim ada kemajuan dalam penanganan kasus tersebut sudah terpatahkan. Alih-alih terang benderang, kasusnya makin gelap.
"Kemajuannya apa ya sampai hari tidak jelas. Bahkan kalau saya dan juga bang Novel menganggap kasusnya justru makin gelap," kata Dahnil kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/8).
Tak hanya itu, Dahnil, yang kerap mendampingi Novel selama pemulihan itu mengungkapkan banyak keganjilan yang muncul selama penyidikan yang dilakukan kepolisian. Bahkan Novel juga secara tegas juga menegaskan jika kepolisian tidak mau menuntaskan kasus yang menimpanya.
Untuk itu, Dahnil mengatakan harapan satu-satunya adalah Jokowi kembali merealisasikan janji yang sudah ia sampaikan lewat twitter setahun lalu itu.
Salah satunya, Jokowi harus segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) kasus Novel. Dahnil beerharap TGPF tak hanya bisa menuntaskan kendala teknis yang dikeluhkan polisi dalam penyidikan, namun juga melakukan pendalaman non teknis.
"Nonteknis itu soal faktor politik, ada orang yang sangat kuat di belakang kasus Novel. Bisa terungkap semua dalam TGPF dan realisasi janji Jokowi," kata Dahnil.
Dalam akun twitternya, selain soal kasus Novel, Jokowi juga menyatakan bahwa penanganan kasus-kasus korupsi, penganiyaan, pelanggaran HAM dan lainnya yang belum selesai harus dipercepat demi rasa keadilan masyarakat.
[Gambas:Twitter]
(dal/sur)
Polisi sampai detik ini belum menetapkan satu tersangka pun sebagai orang yang diduga menyiram air keras pada Novel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemajuannya apa ya sampai hari tidak jelas. Bahkan kalau saya dan juga bang Novel menganggap kasusnya justru makin gelap," kata Dahnil kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/8).
Tak hanya itu, Dahnil, yang kerap mendampingi Novel selama pemulihan itu mengungkapkan banyak keganjilan yang muncul selama penyidikan yang dilakukan kepolisian. Bahkan Novel juga secara tegas juga menegaskan jika kepolisian tidak mau menuntaskan kasus yang menimpanya.
 Novel Baswedan sudah kembali bekerja di KPK (CNN Indonesia/Fery Agus) |
Untuk itu, Dahnil mengatakan harapan satu-satunya adalah Jokowi kembali merealisasikan janji yang sudah ia sampaikan lewat twitter setahun lalu itu.
Salah satunya, Jokowi harus segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) kasus Novel. Dahnil beerharap TGPF tak hanya bisa menuntaskan kendala teknis yang dikeluhkan polisi dalam penyidikan, namun juga melakukan pendalaman non teknis.
"Nonteknis itu soal faktor politik, ada orang yang sangat kuat di belakang kasus Novel. Bisa terungkap semua dalam TGPF dan realisasi janji Jokowi," kata Dahnil.
Dalam akun twitternya, selain soal kasus Novel, Jokowi juga menyatakan bahwa penanganan kasus-kasus korupsi, penganiyaan, pelanggaran HAM dan lainnya yang belum selesai harus dipercepat demi rasa keadilan masyarakat.
[Gambas:Twitter]
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK