Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel)
Syahrul Yasin Limpo bergabung di
Kantor Staf Presiden (KSP). Menurut Syahrul, dia diminta bergabung atas surat yang diantarkan langsung oleh Tenaga Ahli Utama KSP RI Ali Mochtar Ngabalin, Rabu (1/8) kemarin.
"Suratnya belum saya buka, tapi secara umum saya diminta untuk membantu Kepala Staf Kepresidenan," kata Syahrul seperti dilansir
Antara, Kamis (2/8).
Pihaknya, kata Syahrul, belum bisa memastikan apakah ia diminta untuk membantu secara struktural atau fungsional dalam organisasi tersebut. Syahrul juga mengaku masih mempertimbangkan posisinya sebagai Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Bidang Hubungan Antar Daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin datang ke Makassar pada Rabu (1/8) untuk memberikan surat langsung kepada Syahrul Yasin Limpo. Surat itu masih tersegel rapat dengan tulisan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia berwarna hitam dengan gambar Istana Presiden berwarna emas.
"Jadi saya datang ke Makassar ini atas nama Kepala Staf Kantor Kepresidenan Republik Indonesia, Panglima TNI Jendral (Purn) Moeldeko," kata Ali.
 Ali Mochtar Ngabalin (CNN Indonesia) |
Tenaga ahli utama setingkat dengan eselon 1B di Kedeputian IV KSP dan Juru Bicara Presiden itu, menyebutkan membawa surat spesial.
"Ada koordinasi penting yang harus dilakukan, dengan pimpinan partai dengan kader-kader terbaik Partai Nasdem," ujarnya.
Ia memberikan bocoran bahwa negara membutuhkan orang-orang pintar, memiliki kemampuan intelektual, knowledge (pengetahuan) seperti Syahrul.
"Presiden Jokowi membutuhkan orang-orang yang punya pengalaman dan
network karena itu saya datang ke Makassar, membawa surat khusus dari Staf Kepresidenan RI," ujarnya.
Mengenai tawaran untuk Syahrul menjadi tenaga ahli, Ngabalin hanya menjawab secara diplomatis.
"Kalau negara yang perlu tentu, sama dengan Saya, Saya inikan kader Partai Golkar, presiden membutuhkan saya sebagai mulut, mata dan telinga presiden, sebagai Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Kepresidenan," jelasnya.
(gil)