Keluh Kesah Pengguna Jalur Alternatif Perluasan Ganjil Genap

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Jumat, 03 Agu 2018 10:13 WIB
Beberapa pengendara mobil di Jakarta mengaku merasa banyak dirugikan akibat kebijakan ganjil genap, sementara pengendara motor justru merasa beruntung.
Ganjil Genap akibatkan jalur alternatif padat merayap. (CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penerapan kebijakan perluasan sistem ganjil genap di sejumlah ruas jalan di Jakarta memasuki hari ketiga pada Jumat (3/8). Dengan sudah dilakukannya tindakan penilangan, pengguna mobil pribadi mulai beralih ke jalan-jalan alternatif.

Salah satu jalur alternatif yang terdampak adalah Jalan Pasar Minggu arah Pancoran menuju Jalan Soepomo hingga Dr Satrio. Ruas jalan tersebut kini terpantau menjadi lebih padat dibanding sebelum kebijakan ganjil genap berlaku.

"Wah parah pada hari pertama saja dari Pasar Minggu hingga Pancoran sampai satu jam," komentar salah satu pengguna jalan Kezia dari kendali setir mobil pribadinya.

Sementara, Hartono salah satu penumpang Metromini 62 yang melewati jalur ini juga merasa terganggu. Sebab, arus kendaraan menjadi lebih merayap menuju kantornya di Tebet.

"Kasihan pengendara atau penumpang kendaraan umum lain. Jadinya lebih lama di jalan makanya yang punya mobil pribadi harusnya jangan ambil jalan alternatif tapi ikut pakai transportasi umum," kata dia saat turun dari Metromini yang ditumpanginya.


Surip, sopir salah satu bus Metromini 62, mengaku bahwa kebijakan ganjil genap ini tak mempengaruhi rutinitas maupun jumlah penumpangnya.

"Ya begini-begini saja. Enggak nambah penumpang," kata dia.

Kepadatan arus lalu lintas juga dirasakan sopir angkot 34 dari Kalibata yang menuju ke Pasar Tebet, Indra. Bercerita singkat di lampu merah, Indra mengatakan arus lalu lintas dari arah Kalibata ke arah Pancoran menjadi padat justru karena dijaga polisi untuk penerapan perluasan ganjil genap. Akibatnya banyak mobil yang tidak bisa bergerak karena beberapa mobil terpaksa berhenti akibat ditilang polisi. 

"Iya tadi dari sana padat. Ganjil genap dijaga polisi sih," kata dia.


Pengalaman berbeda dirasakan Nurdin, pengendara sepeda motor yang bekerja sebagai sopir ojek online. Pengendara motor kata dia justru banyak diuntungkan karena banyak jalan-jalan yang lancar akibat kebijakan ganjil genap.

"Ya macetnya hanya di jalan-jalan tertentu saja. Tapi enaknya banyak juga yang jadi lancar kayak di Sudirman itu lancar sekali padahal biasanya paling macet," kata dia.

Dia juga berharap lebih banyak orang berpindah ke transportasi umum agar jalur alternatif tidak terkena imbas terlalu parah dari peluasan ganjil genap.

Sebelumnya, TMC Polda Metro Jaya merilis enam rute alternatif untuk pengendara mobil pribadi Jakarta.


Pengguna jalan dari arah timur, bisa menggunakan rute Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Suprapto-Jalan Salemba Raya-Jalan Matraman. Atau, gunakan Jalan akses Tol Cikampek-Jalan Sutoyo-Jalan Dewi Sartika.

Dari arah selatan, pengendara akan diarahkan ke Jalan Warung Jati Barat-Jalan Pejaten Raya-Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Saharjo. Atau gunakan Jalan RA Kartini-Jalan Ciputat Raya.

Sementara, Jalan RE Martadinata-Jalan Danau Sunter Barat-Jalan HBR Motik-Jalan Gunung Sahari bisa dipilih pengguna jalan dari arah utara. Jalan S Parman-Jalan Tomang Raya-Jalan Surya Pranoto atau Cideng juga bisa dipilih dari arah utara. (dal/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER