Anies Laporkan Tongkat Pemberian Ulama Ghana ke KPK

DZA | CNN Indonesia
Jumat, 03 Agu 2018 17:35 WIB
Anies sebelumnya menganggap tongkat pemberian ulama Ghana bisa menjadi inventaris di Balai Kota. Dia melapor ke KPK untuk menghindari dugaan gratifikasi.
Gubernur DKI Anies Baswedan (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan tongkat pemberian ulama asal Ghana, Jumat (3/8) sore.

"Saya pikir akan jadi invetaris kantor bukan saya pribadi. Tapi ternyata inventaris kantor juga harus dilaporkan. Kita taat hukum," kata Anies Baswedan di Gedung KPK, Jumat (3/8).

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, tongkat tersebut berbahan dasar kayu yang panjangnya kurang lebih satu meter. Pada bagian ujung atas tongkat terdapat dua miniatur harimau berwarna keemasan.

Tongkat tersebut diberikan langsung oleh ulama Ghana kepada Anies bulan lalu. Namun ia baru menyempatkan diri untuk melaporkannya kepada KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak sampai setengah jam di dalam gedung, Anies kemudian mengatakan bahwa tongkat tersebut sudah diserahkan kepada KPK.

"Nanti KPK akan melakukan pemeriksaan, disimpan dulu, sesudah itu ditentukan, apakah milik negara, apakah statusnya gratifikasi kedinasan atau gratifikasi pribadi. Nanti mereka (KPK) yang menentukan," kata Anies.

Selain itu, Anies mengatakan bahwa pihak Pemprov DKI Jakarta memiliki satu unit terkait pengembalian gratifikasi. Dan ia mengaku unit tersebut rutin melakukan tugasnya.

"Cuman karena ini saya terima langsung, khusus saya antarkan sendiri," kata Anies.

Anies menerima hadiah dari pendakwah Ghana saat menghadiri penutupan Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa kelima. Awalnya Anies menolak untuk melaporkan pemberian hadiah tersebut kepada KPK.

Anies berdalih pemberian itu bukan untuk dirinya secara pribadi, tapi untuk Gubernur DKI Jakarta. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER