Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di kawasan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (1/8).
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyatakan dua orang terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Dua orang itu termasuk jaringan JAD," ujar Agung di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Jumat (3/8) seperti dikutip dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia belum bisa memastikan apakah para terduga teroris tersebut memiliki keterkaitan dengan terpidana mati Aman Abdurahman.
"Itu dari teman-teman Densus yang melakukan pendalaman pemeriksaan. Kita saat ini membantu menangkap saja," kata dia.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin di Jakarta mengatakan penangkapan dua teroris itu terkait kasus di Surabaya.
"Yang saya dapat laporan sebelum (tugas) keluar itu masih pengembangan kasus Surabaya," ujar Wakapolri, di Jakarta, Jumat.
Informasi yang dihimpun, penangkapan dua terduga teroris tersebut dilakukan di salah satu kompleks yang berdekatan dengan Markas Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar), juga dekat dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Menurut Agung, tim Densus 88 Antiteror kini tengah melakukan penyelidikan terhadap keduanya, tetapi belum ada indikasi akan melakukan aksi teror di Polda maupun di GBLA.
37 Terduga Teroris Telah Ditangkap di JabarLebih luas, Agung mengungkapkan sampai dengan saat ini pihaknya sudah menangkap 37 terduga teroris di berbagai wilayah Jawa Barat. Itu, termasuk dua yang ditangkap di kawasan Gedebage, Kota Bandung hari ini.
"Sebanyak 37 terduga teroris tersebut ditangkap di berbagai wilayah di Jawa Barat seperti di Tasikmalaya, Bandung, Subang, Bogor, Cirebon, dan Indramayu," kata Agung.
"Polisi sekarang proaktif. Kita melakukan penangkapan terhadap jaringan sel-sel terutama dari JAD yang berpotensi melakukan aksi teror," kata dia.
Menurutnya, penangkapan puluhan terduga teroris itu berkaitan dengan sejumlah rangkaian aksi teror di berbagai wilayah, termasuk dalam rangka pengamanan penyelenggaraan Asian Games Jakarta-Palembang.
Ia ingin agar penyelenggaraan olah raga terbesar di Asia ini berjalan lancar tanpa ada gangguan apapun. Pasalnya, saat Asian Games dimulai, semua mata dunia akan tertuju ke Indonesia, sehingga seluruh elemen wajib menciptakan suasana kondusif sehingga nama baik bangsa tidak tercoreng.
"Mari kita sama-sama menjadi tuan rumah yang ramah dan menjamin bahwa Asian Games khususnya di Jabar aman," kata dia.
(antara/gil)