Waketum Gerindra: Pidato 'Berkelahi' Jokowi Meresahkan

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Minggu, 05 Agu 2018 15:38 WIB
Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono menilai pidato yang disampaikan Jokowi di depan relawannya sangat meresahkan karena memotivasi penggunaan kekerasan.
Wakil ketua umum DPP Gerindra Ferry Juliantono. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai Presiden Joko Widodo telah melontarkan pernyataan yang meresahkan masyarakat.

Menurutnya, hal itu tidak patut disampaikan oleh Jokowi karena dapat memotivasi penggunaan kekerasan.

Dalam pidatonya di hadapan relawan, Sabtu (4/8) Jokowi meminta kepada relawannya agar tidak gentar melawan jika ada yang mengajak berkelahi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Membuat keresahan yang menjurus pada penggunaan kekerasan," ujar Ferry saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (5/7).

Menurut Ferry, imbauan Jokowi tersebut bagus jika ditujukan untuk menjaga kewibawaan negara di mata negara lain. Sebaliknya, lanjut Ferry, justru berpotensi menimbulkan akibat buruk jika diutarakan di hadapan relawannya.
Terlebih, imbauan Jokowi tersebut bisa dianggap bekal bagi para relawannya untuk menghadapi Pilpres 2019. Tentu sangat berpotensi menimbulkan gesekan.

"Tetapi kalau pernyataan itu diarahkan untuk mengadu rakyatnya sendiri itu harusnya presiden ditangkap saja dan diperiksa," kata Ferry.

Ferry mengatakan hal itu tidak patut dikatakan oleh seorang kepala negara. Menurutnya, Jokowi justru mempertontonkan sikap yan mengkhwatirkan kepada masyarakat.

Ferry lalu menganggap wajar jika semakin banyak masyarakat di berbagai lapisan yang ingin presiden baru hasil Pilpres 2019. Ferry menilai hal itu adalah konsekuensi yang harus ditanggung Jokowi serta partai koalisi pendukungnya.

"Berkaitan dengan gerakan sosial yang semakin meluas untuk ganti presiden," kata Ferry.

Sebelumnya, Jokowi mengimbau kepada para relawannya untuk tidak mencari musuh saat masa kampanye Pilpres 2019 dimulai. Meski begitu, Jokowi juga ingin para relawan tidak gentar untuk melawan jika ada yang mengajak berkelahi.

"Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun finah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (4/8).

Relawan lantas menyambut riuh imbauan Jokowi tersebut. Gegap gempita Teriakan dan tepuk tangan relawan yang hadir menggema.

Sementara Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi meminta pernyataan Presiden Jokowi kepada Relawan jangan diplintir.

"Pernyataan Jokowi sudah pas dan tepat dalam acara itu. Tidak ada yang berlebihan. Presiden hanya memompa semangat relawannya untuk lebih militan," kata Budi.

Menurut Budi, presiden Jokowi berpesan supaya para relawan tidak perlu mencari musuh dalam masa kampanye, tetapi juga tidak boleh gentar apalagi takut.

"Tidak ada yang salah dengan pernyataan itu, " jelas Budi.

Budi mengatakan, presiden Jokowi sempat kaget karena para relawan semangat menyambut pernyataan Jokowi itu.

"Ini membuktikan Relawan Jokowi sangat militan dan tak pernah gentar," kata Budi.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER