Jakarta, CNN Indonesia -- Siswa sekolah di Jakarta yang libur selama pelaksanaan Asian Games pada 20 hingga 31 Agustus akan tetap melakukan pembelajaran di rumah dan akan diberikan tugas secara daring (online)
Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Pendidikan Bowo Irianto merespons kebijakan Pemprov DKI Jakarta meliburkan 70 sekolah selama Asian Games 2018.
"Sekarang kan mereka sudah menggunakan IT, penugasan
online, guru tetap masuk untuk menerima tugas dari anak-anak," kata Bowo di Balai Kota Jakarta, Senin (6/8) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bowo menyampaikan bahwa penugasan kepada siswa tersebut juga akan disesuaikan temanya, yakni yang berkaitan dengan Asian Games.
Misalnya untuk pelajaran olahraga, kata Sigit, akan diberikan tugas untuk meliput negara tertentu, apa prestasi olahraganya, cabang olahraga apa yang diikuti, siapa atletnya, dan sebagainya.
Kemudian, lanjut Sigit, untuk pelajaran geografi bisa melihat dari sisi geografisnya, berapa jumlah penduduk, luas negaranya, mata pencaharian, dan sebagainya.
"Itu kan IPSnya seperti itu, sekarang itu baru contoh penugasan," ujar Sigit.
Sigit pun memastikan para siswa sekolah yang libur tidak akan ketinggalan materi pelajaran. Sebab, menurutnya setiap sekolah telah memiliki rencangan materi selama satu semester.
"Ada satu sekolah mereka sudah merancang bahwa kemudian standar minimal hari belajar efektif satu semester itu 100 hari, mereka masih bisa menghitung lebih dari 100 hari, sehingga secara SPM (standar pelayanan mininal) tidak mengurangi jam minimal jumlah hari belajar," tutur Sigit.
Pemprov DKI memutuskan meliburkan siswa di 70 sekolah karena sekolah-sekolah tersebut berada di dekat
venue atau berada di jalur rute para atlet menuju
venue.
Awalnya, Pemprov DKI hanya meliburkan 34 sekolah, namun karena ada penambahan venue maka sekolah yang diliburkan menjadi 70 sekolah.
(wis)