Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi memburu dua orang diduga pelaku pelemparan molotov di kediaman bakal calon legislatif PDI Perjuangan Kapitra Ampera yang berada di kawasan Tebet Timur, Jakarta Selatan. Peristiwa pelemparan molotov terjadi Senin (6/8) malam.
Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan pihaknya mengetahui dua orang diduga pelaku tersebut dari rekaman CCTV yang ada di rumah Kapitra. CCTV tersebut pun telah diperiksa saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Diduga berjumlah dua orang (pelakunya). Kami sudah lihat CCTV. Jadi berdasarkan rekaman CCTV di rumah, pelaku diduga dua orang," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/8).
Stefan belum dapat merinci proses penyelidikan yang akan dilakukan polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapitra menduga pelemparan molotov ke kediamannya di berkaitan dengan keputusannya sebagai bacaleg partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Dugaan tersebut disampaikan Kapitra karena banyaknya teror yang dia alami pasca mengumumkan diri sebagai bacaleg partai berlambang banteng moncong putih.
"Ya pasti ke sana (karena jadi bacaleg PDIP), (pelakunya) masih diduga-duga," ujarnya saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
Polisi telah memeriksa Kapitra dan istri, Yosandra Podang Handini untuk mendalami pelemparan bom molotov. Saat peristiwa tersebut Kapitra sedang salat di masjid dekat rumahnya.
Yosandra dan pekerja rumah tangga di rumah tersebut menjadi saksi pelemparan molotov. Satu bom molotov meledak dan pecah, tetapi yang satu lagi masih dalam keadaan utuh dengan botol Kratingdaeng.
Polres Jaksel telah bekerja sama dengan pusat laboratorium forensik (puslabfor) untuk analisis olah tempat kejadian perkara (TKP).
(gil)