Polisi Minta Pemprov DKI Pasang CCTV di Underpass Mampang

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Senin, 04 Jun 2018 10:14 WIB
Aksi vandalisme pencoretan dinding dan pencurian prasarana umum di underpass Kuningan-Mampang disebut bisa diatasi jika Pemprov DKI memasang CCTV di area itu.
Petugas PPSU Kelurahan Kuningan Timur menutup coretan hasil aksi vandalisme di dinding underpass Kuningan-Mampang, Jakarta (3/6). (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polres Jakarta Selatan meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasang kamera pengawas atau CCTV di lintas bawah atau underpass Kuningan-Mampang sebagai upaya pencegahan aksi vandalisme di lokasi tersebut.

"Harus [pasang CCTV], paling tidak bisa mengawasi karena enggak mungkin [aparat] jaga underpass terus. CCTV penting mengawasi dan mengungkap kalau ada kejadian," ujar Kapolres Jaksel Kombes Indra Jafar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/6).

Aksi vandalisme yang belakangan terjadi adalah kegiatan sejumlah remaja mencoret-coret tembok di underpass tersebut. Dalam rekaman video yang menyebar di media sosial, terdapat segerombol pemuda yang mengendarai kendaraan roda dua berhenti di salah satu tembok underpass dan mencoret-coret tembok tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indra mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi para pemuda tersebut dari rekaman video yang menyebar. Saat ini mereka tengah mencari motor yang dikendarai oleh para pemuda tersebut.

"Kita sudah identifikasi. Permasalahannya, CCTV belum dipasang, sehingga kita cari [solusi] lainnya. Alhamdulilah pada saat itu ada yang ngerekam, kita bisa identifikasi motornya. Nanti kita cari," tutur dia.

Indra menduga aksi vandalisme tersebut dilakukan lantaran keisengan para remaja. "Intinya iseng banget," imbuh dia.

Sebelum aksi vandalisme terjadi, diketahui satu besi gorong-gorong di underpass Mampang telah hilang. Namun, Indra memastikan jika hilangnya besi gorong-gorong tersebut murni pencurian.

Hingga kini, Indra mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian terhadap pelaku pencurian. Kesulitan dialami lantaran tidak ada CCTV yang dapat menjadi petunjuk untuk mencari pelaku.

"Itu sama, kita kesulitannya enggak punya CCTV. Kita sambil jalan kembangkan dan kita cari. Kalau itu [pencurian besi gorong-gorong] maling, kalau vandalisme iseng itu termasuk banner Asian Games," tandas Indra.

Menurut keterangan Polda Metro Jaya, jumlah besi gorong-gorong yang hilang mencapai 20 buah. (arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER