Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan bawahannya untuk meminta maaf terkait miskomunikasi
Tim Pertimbangan Monas dalam hal pencantuman sejumlah nama di tim tersebut tanpa koordinasi.
Hal ini menyusul protes beberapa orang yang ditunjuk sebagai anggota tim tersebut. Seperti sejarawan JJ Rizal yang mengatakan tiba-tiba masuk dalam tim tersebut tanpa pemberitahuan.
"Yang jelas Pak Gubernur meminta untuk minta maaf sama tim itu. Saya baru juga, nanti saya hubungi, minta maaf karena belum efektif banget. Nanti kita tingkatkan lah, tim ini kerja bareng lah," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Asiantoro saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengklaim tim sudah melakukan rapat sebanyak dua kali usai dibentuk 2 Februari 2018. Asiantoro juga menyebut sudah ada pemberitahuan soal penunjukan, khususnya kepada Rizal.
Namun, Rizal sempat menolak karena merasa tak sesuai dengan latar belakangnya sebagai sejarawan.
"Kalau tidak bersedia, nanti akan kita cari penggantinya yang mumpuni juga," lanjutnya.
 Warga berswafoto di Monas, Jakarta, 28 April. ( CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Meski begitu, Asiantoro mengaku tak tahu alasan Anies menunjuk JJ Rizal sebagai anggota tim. Ia berdalih saat itu ia masih menjabat sebagai Sekretasis Dinas.
Anies pun, lanjutnya, akan maju terus soal anggaran dan pembentukan tim ini. Sebab, belum ada arahan membatalkan pembentukan tim dan pengajuan anggaran.
Anies Tanpa HonorSekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah memastikan Anies tidak akan menerima gaji atau insentif dari anggaran meski masuk tim pertimbangan Monas itu.
"Gubernur enggak mungkin dapat honor," kata Saefullah di kawasan Monas, Rabu (8/8).
Tak hanya Anies, Saefullah pun memastikan SKPD dan jajaran Pemprov DKI yang tergabung dalam tim, termasuk dirinya tidak akan menerima insentif tersebut.
Ia pun mengaku jajaran Pemprov DKI tak pernah menerima honor jika terlibat dalam kepanitiaan sebuah acara.
 Sejarawan JJ Rizal, di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 2016. ( CNN Indonesia/Gautama Padmacinta) |
"Saya dan teman-teman Pemprov enggak mungkin dapat honor," klaimnya.
Saefullah menambahkan anggaran insentif dari tim pertimbangkan Monas tersebut nantinya hanya akan diberikan kepada pihak-pihak eksternal di luar Pemprov DKI.
Diketahui, gaji anggota tim di rancangan APBD-P 2018 mencapai Rp461 juta. Itu ditujukan untuk enam dari tiga belas anggota yang terdaftar.
Rinciannya, tiga tenaga ahli, yakni JJ Rizal, Asro Kamal Rohan, dan Anhar Gongong; anggota PNS non-DKI, yaitu anggota tim perwakilan dari Kemensetneg, Kodam Jaya, dan Polda Metro Jaya.
"Sebulan pertemuan [tim] maksimal empat kali. Maksimal Rp1,4 juta untuk sekali datang selama dua jam, sesuai e-budgeting," sambung Asiantoro.
Sebelumnya, Anies membentuk Tim Pertimbangan Monas lewat Keputusan Gubernur Nomor 276 Tahun 2018 tentang Tim Pertimbangan Penyelenggaraan Kegiatan/Acara di Kawasan Monumen Nasional.
 Sekda DKI Jakarta Saefullah. ( M. Arby Rahmat Putratama) |
Pembentukan tim baru diketahui publik usai Pemprov DKI mengusulkan anggaran gaji Rp461 juta pada rapat APBD-P 2018 dengan DPRD, Selasa (7/8).
Sejarawan JJ Rizal sempat memprotes pembentukan tim karena ia tak pernah dihubungi terkait hal itu. Lalu ia juga menilai tim itu kurang tepat guna.
"Bahkan saya tidak pernah diajak bicara soal pembentukan dewan itu dan apa tujuannya. Sebab itu bingung kalau ujug-ujug nama saya ada di dalamnya," kata Rizal kepada
CNNIndonesia.com via pesan singkat, Rabu (8/8).
(arh/gil)