Jakarta, CNN Indonesia -- Pengunduran diri Sandiaga Salahudin Uno dari jabatan wakil gubernur DKI Jakarta dan mendampingi Prabowo Subianto menjadi calon wakil Presiden 2019-2024 mengejutkan sejumlah pihak. Program One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship (OK OCE) mengaku kebingungan dengan keputusan Sandiaga yang sangat mendadak.
"Kita
mikir mungkin (maju Pilpres) tahun 2024. Kalau tiga bulan lalu kita tahu, mungkin bisa persiapan atau apa. Ini tiba-tiba dua hari. Bingung juga
ngapain," kata Ketua Persatuan Gerakan OK OCE (PGO) Faransyah ketika dihubungi, Jumat (10/8).
Faransyah mengaku baru mengetahui rencana Sandiaga maju sebagai calon wakil presiden sejak dua hari lalu, usai rapat monitoring dan evaluasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua hari lalu ada wacana kan. Terus kita tanya sama Pak Wagub, 'Pak Wagub apa iya?' Ya dia bilang sih istilahnya, 'Saya ngikuti Pak Prabowo," kata Faransyah
Faransyah mengatakan Sandi banyak terlibat dalam penyusunan rencana kerja program pembinaan kewirausahaan tersebut. Dalam berbagai kesempatan, Sandi juga kerap mempromosikan OK OCE yang diklaimnya ampuh menciptakan lapangan pekerjaan. Bahkan, Sandi menciptakan pose jari OK OCE.
Oleh sebab itu, PGO mengandalkan Sandi sebagai 'maskot' untuk mempromosikan OK OCE hingga ke level nasional.
"Maskotnya kita kan Pak Wagub. Nah, sekarang ini tetap menjadi maskot secara OK OCE tetapi untuk kegiatan pemerintahan kan mesti dikonsulkan maskot-maskot baru, entah kepala biro atau dirut BUMD," kata Faransyah.
Faransyah dan sejawatnya kini harus mencari 'maskot' baru untuk menggaungkan program OK OCE. Menurut dia anggota PGO banyak yang menyampaikan kebahagiaan sekaligus kesedihannya melihat Sandi hengkang dari Balai Kota.
OK OCE merupakan salah satu program andalan Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sejak masa kampanye Pilkada DKI 2017. OK OCE kini diadopsi di 44 kecamatan di ibu kota, serta diharapkan mampu menambah 200 ribu lapangan kerja.
Padahal, fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta pernah meragukan program pelatihan kewirausahaan OK OCE mampu mengurangi tingkat pengangguran secara signifikan. Sebab menurut mereka jumlah pengangguran lebih besar ketimbang jumlah lapangan kerja yang ditargetkan dalam program OK OCE.
Berdasarkan data pada Agustus 2017, jumlah pengangguran di Jakarta mencapai 346.940 ribu jiwa dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,14 persen dari total angkatan kerja. Tingkat pengangguran di lbu Kota tersebut juga jauh di atas TPT nasional, yakni 5,5 persen.
Sementara, Sandi menargetkan terciptanya 200 ribu lapangan kerja dalam lima tahun masa kepemimpinan mereka melalui OK OCE. Metode pelatihan program OK OCE juga dikritik tidak efektif.
Sandi sendiri menjanjikan jika ia terpilih nanti, program OK OCE akan dibawa ke pentas nasional. Ia mengaku sudah membicarakan hal tersebut dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sandi juga berjanji
akan fokus di bidang ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja. Ia juga menjanjikan meningkatkan infrastruktur yang berpihak pada penciptaan lapangan kerja lokal di daerah yang mengalami pembangunan. (ayp/sur)