Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Hasto Kristiyanto menyatakan tim kampanye bakal calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin akan melakukan langkah agresif untuk menyerang atau ofensif dalam
pemilihan presiden 2019.
Hal itu disampaikan dalam agenda pembekalan dan
workshop juru bicara tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin di Hotel Oria, Jakarta, Senin (13/8).
Hasto mengatakan langkah ofensif merupakan arahan langsung Jokowi saat bertemu dengan seluruh sekjen parpol koalisi di Rumah Pemenangan Cemara, Jakarta, sehari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ofensif ini penting untuk mengisi ruang-ruang publik supaya seluruh apa yang sudah dilakukan Bapak Jokowi-Jusuf Kalla masuk juga ke ruang-ruang personal," ujar Hasto.
Hasto menjelaskan langkah ofensif yang dilakukan tim kampanye bukan dengan menghalalkan segala cara. Langkah ofensif dilakukan dengan memaparkan data yang valid kepada masyarakat.
Dia mengatakan salah satu bahan yang akan dibawa tim kampanye yaitu mengampanyekan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, hingga pembangunan infrastruktur di era Jokowi-JK.
Hasto pun sempat membandingkan program Bantuan Lansung Tunai yang digagas pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sejumlah sekjen parpol pendukung Jokowi ikut membentuk tim kampanye selama pilpres 2019. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
"Sentuhan melalui KIP, KIS, program keluarga harapan itu menyentuh secara personal kemudian mengangkat harkat martabat rakyat Indonesia tanpa mereka harus menunjukkan antrean kemiskinan sebagaimana terjadi di masa lalu," ujarnya.
Di sisi lain, Hasto menyampaikan sejauh ini setidaknya ada 109 orang terdaftar sebagai juru kampanye Jokowi-Maruf. Mereka berasal dari partai koalisi dan eksternal. Mereka akan bertugas menyosialisasikan hasil kerja Jokowi kepada masyarakat.
Tim juru kampanye ini juga tersebar di seluruh provinsi di Indonesia hingga ke desa.
"Kehadiran para jurkam yang dilatih ini sangat penting," ujar Hasto.
Pada Jumat (10/8), Jokowi-Ma'ruf resmi mendaftar sebagai bakal capres-cawapres ke KPU. Pasangan itu diusung oleh sembilan parpol, yakni PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, Hanura, PSI, PKPI, dan Perindo.
(pmg/wis)