Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Gerindra mengakui pihaknya kesulitan memenuhi rekomendasi hasil
ijtima ulama beberapa waktu lalu. Gerindra berdalih terpilihnya
Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden pendamping
Prabowo Subianto merupakan sosok yang dekat dengan ulama.
"Sekarang sudah sangat klir, saya sudah cek ke orang dekatnya Imam Besar Habib Rizieq Shihab bahwa memang sulit bagi kami koalisi untuk memenuhi secara 100 persen hasil ijtima ulama," kata Ketua DPP Gerindra Bidang Advokasi dan Hukum Habiburokhman, Selasa (14/8).
Meski demikian, Habiburokhman mengingatkan bahwa Prabowo Subianto merupakan calon presiden rekomendasi ijtima ulama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara terkait Sandiaga, ia menyebut mantan pengusaha kenamaan itu sempat direkomendasikan oleh ulama sebagai gubernur muslim sebelum pilkada DKI Jakarta 2017 dimulai.
"Jadi waktu itu bukan Pak Anies sebetulnya, tapi Pak Sandiaga Uno. Karena ada proses politik, kita enggak bisa, kondisinya seperti ini," ujar Habiburokhman.
Baginya, Sandi bukan orang baru di kalangan ulama setidaknya selama beberapa tahun belakangan.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi sambutan di acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Menara Peninsula Hotel, Jakarta (27/7). (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Menurut Habiburokhman, mubalig Abdul Somad Batubara dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri yang juga direkomendasikan ijtima ulama telah menerima keputusan terkait Sandiaga melenggang maju mendampingi Prabowo.
"Jadi menurut kami sudah klir, tidak akan masalah lagi, tinggal mendengar apa saja poin-poin dari ulama untuk dimasukkan ke visi misi dan program," pungkasnya.
Presiden PKS Sohibul Iman sempat menyebut Sandiaga sebagai santri milenial di era post-Islamisme. Ucapan itu disampaikan oleh Sohibul saat deklarasi Prabowo-Sandiaga sebagai capres dan cawapres pilihan koalisi oposisi.
Beberapa pihak menyindir ungkapan Sohibul tersebut. Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi misalnya berkata masyarakat perlu berhati-hati dengan istilah itu lantaran Sandiaga tak memiliki latar belakang pendidikan santri.
(pmg/sur)