Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan bahwa internal partai tidak memberikan sanksi terhadap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief atas ucapannya soal mahar politik dari Sandiaga Uno ke Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) senilai masing-masing Rp500 miliar.
"Yang dia sampaikan itu kebenaran, kok. Apa yang mau disanksi," ucap Jansen di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).
Namun ia enggan menjawab lugas ketika awak media kembali mengkonfirmasi bahwa mahar politik dari Sandi ke PKS dan PAN adalah fakta. Menurut Jansen ucapan Andi sudah jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan, sudah terang benderang dia sampaikan, apalagi yang kurang," kata Jansen.
Menurut Jansen, sanksi akan diberikan kepada kader yang melakukan hal tidak benar. Oleh karena itu, meskipun ucapan Andi membuat polemik namun Demokrat tidak akan memberikan sanksi karena yang dilakukan Andi tidak salah.
"Sanksi untuk apa, sanksi kenapa? Orang disanksi kenapa memangnya? Orang disanksi itu kan buat salah. Dia (Andi) kan tidak buat salah," kata Jansen.
Terlepas dari polemik tersebut, Jansen mengatakan,saat ini Demokrat akan fokus memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Demokrat, kata Jansen, mempersilakan pihak terkait seperti Bawaslu atau aparat hukum memproses jika memang menyalahi aturan yang berlaku.
"Persoalan ini, bagi partai Demokrat sudah selesai dan kita fokus memenangkan Prabowo-Sandi," ujarnya.
Politikus Partai Demokrat Andi Arief menuai kontroversi setelah mencuitkan ejekan 'Jenderal Kardus' kepada Prabowo Subianto.
Ejekan itu dilontarkan Andi setelah Prabowo lebih memilih Sandi sebagai cawapres. Andi menuding terpilihnya Sandi karena mantan Wakil Gubernur DKI itu membeli suara PAN dan PKS dengan nilai mahar masing-masing Rp500 miliar.
Sandi telah merespons isu ini dengan menyebutnya sebagai bagian dari dinamika kampanye. Sandi mengatakan yang terpenting setelah deklarasi pencapresan Prabowo dan dirinya adalah menyatukan seluruh kekuatan partai pendukung.
"Itu dinamika yang harus kita syukuri, sekarang Demokrat sudah bergabung dan kita sama-sama ingin
united we stand," kata Sandi di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/8).
(wis/sur)