Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jendral Sabrar Fadhillah mengatakan TNI telah menerjunkan sebanyak 2607 personel dari tiga matra TNI AU, TNI AL dan TNI AD untuk membantu korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ia mengatakan dua ribuan personel itu dikerahkan ke Lombok sejak gempa pertama terjadi pada 29 Juli 2018 dan gempa kedua yang berkekuatan 7 skala richter pada 5 Agustus 2018 lalu.
"Dari sisi TNI yang sudah diperbantukan sejak gempa pertama yang terjadi di lombok sampai dengan hari ini itu pasukan 2607 orang yang dikirim itu dari berbagai unsur yang ada semua ada di TNI AD, TNI AL, TNI AU," kata Sabrar saat ditemui di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (14/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabrar mengatakan pihaknya telah menerjunkan seluruh unsur Satgas Kesehatan TNI untuk membantu korban da menanggulangi situasi pasca gempa Lombok.
Untuk Satgas Kesehatan, kata Sabrar, pihaknya telah menerjunkan Balatyon Kesehatan-2 Marinir Jakarta, dan Batalyon Kesehatan 1 Divisi Infanteri 1 Kostrad dan tim medis lainnya yang dimiliki TNI.
Selain itu TNI juga telah memberangkatkan kapal rumah sakit KRI dr Soeharso (990), dari Komando Armada II Surabaya sebagai Rumah Sakit terapung bagi korban gempa.
Disiagakan pula 1 Kompi Batalyon Zeni Tempur 10/Jaladri Palaka (atau Yonzipur 10/2) Kostrad yang bermarkas di Pasuruan, Jawa Timur.
"Memang diutamakan bantuan kemanusiaan terhadap masyarakat yang menjadi korban," ucapnya.
 Bantuan bagi pengungsi bencana gempa Lombok. (Dok. Puspen TNI) |
Selain itu, Sabrar juga mengatakan pihaknya telah mengerahkan pasukan khusus di bidang konstruksi seperti Batalyon Zeni Konstruksi 13/Karya Etmaka (Yon Zikon 13/KE) dan Yonzikon 14/Serada Wira Camertita.
Kehadiran para pasukan tersebut bertujuan untuk membersihkan puing-puing rumah dan memperbaiki sarana dan prasana umum yang porak poranda akibat gempa.
"Kerusakan-kerusakan bangunan jalanan fasilitas itu juga jadi perhatian dan cukup banyak kami," ujarnya.
Sabrar mengatakan bahwa kondisi korban gempa di Lombok cukup memprihatikan. Ia menggambarkan bahwa terdapat beberapa tempat yang mengalami kerusakan sangat parah karena berada dekat titik gempa.
Melihat hal itu, ia mengungkapkan bahwa TNI telah menyalurkan berbagai jenis bantuan sekitar puluhan ton menggunakan pesawat angkut milik TNI dengab 43 tahap penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Bandara Iswahyudi Semarang dan Bandara Abdurahman Saleh di Malang menuju Lombok.
"Kalau melalui bantuan lewat udara sudah ada 43 sorty (tahap) penerbangan dari berbagai bandara itu, diupayakan untk terus didatangkan dengan alutsista kita yang ada saya kira itu yang di Lombok," ungkapnya.
Sementara itu, terkait gempa Lombok, berdasarkan data BNPB per Senin (13/8) jumlah korban jiwa mencapai 437 orang, di mana yang terbanyak ada di Kabupaten Lombok Utara yakni 374 orang.
Sementara, jumlah pengungsi gempa Lombok hingga saat ini sebanyak 352.793 jiwa. Kemudian, total rumah rusak 52.812 unit, sarana pendidikan terdampak 458 unit dan fasum serta tempat ibadah sebanyak 197 unit.
(ayp)