Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno akan mengunjungi kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang pada Minggu (5/8) diguncang gempa berkekuatan 7 magnitudo. Sandi akan berangkat besok pagi, Rabu (15/8) dan kembali ke Jakarta sore harinya.
"Iya akan ke Lombok," kata Sandi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (14/8).
Sandi mengaku kunjungannya ke Lombok murni untuk memberika santunan, kegiatan sosial, dan bantuan kepada masyarakat korban gempa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa kegiatan sosial, bantu masyarakat, juga kami ingin bersimpati kepada korban gempa," katanya.
Sandi melanjutkan kepergiannya atas dasar undangan dari Gubernur NTB terpilih Zulkieflimansyah yang juga kawan karib Sandi. Selain itu kata dia, selama ini beberapa yayasan sosial miliknya juga sudah memberikan santunan terhadap korban gempa di sana.
"Undangan dari Pak Gubernur terpilih, saya juga ada beberapa yayasan sosial yang sudah turun ke sana," kata dia.
Wartawan sempat bertanya soal kemungkinan kunjungannya dipolitisasi. Sandi hanya menjawab itu dengan kembali menegaskan niat kunjungannya ke NTB.
"Niatnya dulu. Niatnya itu untuk apa? Politisasi bencana? Atau matut diri di depan masyarakat kalau kita peduli? Saya niatnya membantu dan ini atas undangan," kata dia.
Pada Senin (13/8), Presiden Joko Widodo juga telah mengunjungi kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk mengawasi penanganan pascagempa. Jokowi menyempatkan diri menginap di tenda pengungsian dan menggelar salat berjamaah.
Foto Jokowi menjadi imam salat bahkan tersebar di media sosial. Dalam kunjungannya itu, Jokowi memerintahkan agar bantuan untuk rumah rusak bisa mulai disalurkan hari ini.
Hingga kemarin gempa di Lombok itu telah menewaskan 436 orang dan melukai ribuan orang lainnya.
Sebaran korban meninggal dunia adalah di Kabupaten Lombok Utara 374 orang, Lombok Barat 37 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 12 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Lombok 2 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah 436 orang meninggal dunia tersebut adalah korban yang sudah terdata oleh Kepala Desa dan Babinsa.
"Korban yang sudah terverifikasi dan ada surat kematian di Dinas Dukcapil tercatat 259 orang. Sisanya dalam proses administrasi di Dinas Dukcapil masing-masing kabupaten. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa," kata Sutopo kemarin.
Sementara itu, untuk korban luka-luka tercatat 1.353 orang. Sebanyak 783 di antaranya luka berat dan 570 lainnya luka ringan.
"Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang. Lombok Utara adalah daerah yang paling terdampak gempa karena berdekatan dengan pusat gempa 7 SR," ujar Sutopo.
(wis/sur)