Kapolri Tito: Wakapolri Baru Tunggu Konsultasi Presiden

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 15 Agu 2018 13:23 WIB
Tito menyatakan pengganti Syafruddin bakal ditentukan setelah ia berkonsultasi dengan Jokowi tanpa ada tenggat waktu pemilihan dan penetapan Wakapolri baru.
Mantan Wakapolri Komjen Syafruddin menerima ucapan selamat dari Kapolri Tito Karnavian usai dilantik menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Istana Negara, Jakarta, 15 Agustus 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan belum menentukan pilihan Wakil Kapolri pengganti Komisaris Jenderal Purnawirawan Syafruddin yang resmi menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi hari ini.

"Nanti saya konsultasikan dulu dengan Pak Presiden. Mekanismenya memang begitu," kata Tito di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8).

Berdasarkan pantauan, usai menghadiri pelantikan Syafruddin menjadi MenPANRB, Tito sempat berbicara enam mata bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di dekat ruang makan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pembicaraan berlangsung sekitar lima menit. Tito pun beberapa kali terlihat menunjukkan sesuatu melalui telepon genggamnya kepada Presiden Jokowi dan Pratikno.

Tito menyatakan pengganti Syafruddin bakal ditentukan setelah ia berkonsultasi dengan Jokowi. Ia pun menegaskan tak ada tenggat waktu pemilihan dan penetapan Wakapolri baru.

Tito pun enggan berkomentar ketika dikonfirmasi kemungkinan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis yang bakal mengisi posisi Wakapolri.

"Belum ada. Belum belum," jawabnya.


Sikap serupa diberikan Syafruddin ketika disinggung nama Idham Azis. Menurutnya banyak polisi bintang dua dan tiga yang bagus sehingga seluruh keputusan diserahkan kepada Wanjakti dan Kapolri.

"Tadinya saya ketua wanjakti karena tugas Wakapolri sudah saya serahkan ke Kapolri, ketua langsung diambil alih Kapolri," ucap Syafruddin. (dal/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER