Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias
Risma mengaku bersedia jika ditunjuk menjadi bagian dari tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilu 2019.
Namun, hingga saat ini belum ada permintaan langsung dari partainya, PDI-Perjuangan.
"Ya siap aja kalau pas waktunya bisa. Aku kalau gitu kan ditunjuk, harus ada surat perintahnya.
Ndak bisa terus (langsung) masuk tim sukses," ujar Risma saat ditemui di kantor wakil presiden, Jakarta, Rabu (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tidak ada surat resmi dari PDIP, Risma mengaku tak bisa gegabah membantu pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Ia khawatir bakal ditegur Panitia Pengawas Pemilu Pemkot Surabaya karena masih menjabat sebagai Wali Kota.
Risma mengatakan permintaan semacam itu biasanya dilakukan secara mendadak oleh Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
"Biasanya mendadak ya. Misalkan ke Papua itu satu minggu sebelumnya [baru diberitahu]," katanya.
Pada Minggu (12/8) malam, Jokowi dan sekjen parpol pengusung telah menyepakati susunan tim kampanye nasional. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) disebut menjadi ketua tim penasihat. Sementara untuk jabatan ketua tim masih dirahasiakan.
JK sendiri sebelumnya telah menyatakan bersedia menjadi dewan penasihat bagi tim kampanye Jokowi-Ma'ruf. Ia membantah menjadi ketua tim pemenangan.
(arh/wis)