Bamsoet Klaim Pantun soal Cawapres Prabowo Dibuat Spontan

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Kamis, 16 Agu 2018 20:11 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan pantun yang ia bacakan soal cawapres Prabowo dibuat spontan setelah melihat Presiden Jokowi melantunkan pantun.
Ketua DPR Bambang Soesatyo. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan pantun yang ia bacakan soal calon wakil presiden pilihan Prabowo Subianto dibuat tanpa direncanakan.

Ia mengaku secara spontan membuat pantun itu ketika Presiden Joko Widodo membacakan pidato tentang UU APBN tahun 2019 dalam sidang tahunan DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/8).

"Spontan, ditulis pas pidato presiden," ujar Bamsoet usai sidang paripurna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski terbuka soal kapan membuat pantun itu, Bamsoet enggan menjelaskan makna di balik setiap bait pantun tentang Prabowo dan cawapres yang dibuatnya.

Pantun Bamsoet berbunyi: Pak Prabowo Ketua Gerindra, sering terima tamu di Kertanegara. Publik mengira akan tunjuk ulama, ternyata wakil yang tak tersangka.

Ia menyerahkan kepada semua pihak untuk menafsirkan pantun tersebut.

"Saya serahkan makna pantun itu kepada masing-masing untuk menerjemahkan. Itu spontan saya tulis di meja dan setelah itu saya bacakan," ujarnya.

Dalam kaitan pantun itu, ia juga merevisi pernyataan bahwa pilihan cawapres Prabowo 'tak tersangka'. Bamsoet bilang, kata yang sebenarnya adalah 'tak disangka'.

Sebelumnya, Bamsoet menyinggung keputusan Prabowo Subianto dalam memilih calon wakil presiden di Pilpres 2019, lewat sebuah pantun.

Dalam salah satu bait pantunnya, politisi Golkar ini tak menyangka Prabowo tidak memilih ulama.

Bamsoet juga angkat bicara soal pantun tentang Maruf Amin. Dalam salah satu baitnya, ia mengibaratkan Maruf sebagai buah kelapa.

"Pak Jokowi peka bencana, pergi ke Lombok nginap di tenda. Kiai Maruf ibarat buah kelapa, tidak muda tapi banyak saripatinya," demikian pantun Bamsoet untuk Ma'ruf.

Bamsoet mengatakan buah kelapa tetap memiliki manfaat meski berusia muda atau tua.

"Jadi intinya tua bukan jaminan, muda juga bukan jaminan. Tua tidak perlu dikhawatirkan karena justru seperti tadi saya bilang seperti buah kelapa banyak saripatinya," ujar Bamsoet.

(wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER