Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Tim Pemenangan
Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul menyebut tak ada kader Partai Gerindra yang pernah menempati posisi di pemerintahan. Hal ini disampaikan Ruhut menanggapi kritik Wakil Ketua Umum Partai
Gerindra Ferry Juliantono yang menyebut Jokowi tidak tahu malu membanggakan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Ruhut, sebelum mengkritik soal pertumbuhan ekonomi sedianya Ferry berdiskusi dahulu dengan pihak-pihak yang pernah menduduki pemerintahan, sehingga Ferry tidak hanya bermodal omongan saja ketika mengkritik Jokowi.
"Kalau bicara ekonomi bicaralah dengan orang yang sudah melaksanakannya. Jangan hanya omong doang," ujar Ruhut kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (16/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan politikus Partai Demokrat ini mengatakan memang ada kekurangan terkait kondisi ekonomi saat ini. Hal ini pun sudah diakui juga oleh Jokowi. Namun, bukan berarti ini murni kesalahan pemerintah.
Misalnya dalam hal merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Hal ini terkait juga dengan ekonomi global yang mempengaruhi ekonomi nasional.
"Tapi tak ada gading yang tak retak, ada saja kekurangan dan itu diakui semua, termasuk pak Jokowi," kata dia.
 Presiden Joko Widodo menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di sidang tahunan parlemen, Kamis (16/8). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) |
Menurut Ruhut, yang seharusnya merasa malu itu justru Gerindra karena belum pernah memenangkan kursi presiden. Ruhut pun menyarankan agar Gerindra lebih dulu memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden, baru bicara ekonomi.
"Jadi aku pesan saja kepada Gerindra, menangkan dulu saja presiden kalian baru ngomong ekonomi," ucap Ruhut.
Sebelumnya, Jokowi mengklaim pertumbuhan ekonomi semakin berkualitas. Dia mengatakan demikian merujuk dari pertumbuhan ekonomi selalu di atas 5 persen per tahun dengan inflasi yang cukup rendah di kisaran 3,5 persen.
"Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pengendalian inflasi yang terjaga membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih berkualitas dan dapat dirasakan dampaknya," ucap Jokowi di hadapan Anggota DPR dan MPR, Kamis (16/8).
Namun Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengkritik hal itu. Menurut Ferry, klaim Jokowi tidak sesuai dengan keadaan masyarakat di lapisan bawah yang justru makin terperangkap dalam lingkaran kemiskinan.
"Rezim tidak tahu malu namanya," ucap Ferry saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (16/8).
 Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry Julianto mengkritik laporan Jokowi soal ekonomi. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono) |
Menurut dia ketidakmampuan pemerintah menjaga nilai tukar rupiah berimplikasi buruk kepada masyarakat tingkat bawah. Misalnya, biaya hidup menjadi semakin tinggi, sementara upah dan gaji tidak mengalami peningkatan.
Selain itu, Ferry menganggap petani dan nelayan kesulitan beradaptasi dengan kondisi tersebut. Karenanya, dia heran ketika Jokowi bangga dengan penurunan kemiskinan, sementara realitasnya petani dan nelayan justru kelimpungan.
"Beban pajak makin tinggi ditengah daya beli yang menurun. Kok, bisa kemiskinan makin menurun," kata Ferry.
(osc/gil)