ANALISIS

'Gerilya Politik' Jokowi-Sandi di Daerah Bencana

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Kamis, 16 Agu 2018 23:49 WIB
Kunjungan terpisah Presiden Jokowi dan Sandiaga Uno ke wilayah terdampak gempa di NTB juga simbol politis, selain wujud kemanusiaan.
Tenda pengungsian korba gempa di NTB. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa berkekuatan 7SR yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat mengundang simpati dari berbagai pihak.

Mereka berbondong-bondong memberikan bantuan kepada para korban. Tak sedikit pula yang memberikan bantuan secara langsung ke posko-posko pengungsian.

Senin (13/8) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Lombok untuk melihat secara langsung penanganan pascagempa

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya mendatangi posko pengungsian, Jokowi pun menyempatkan diri untuk bermalam di tenda pengungsian serta menggelar salat berjamaah

'Gerilya Politik' Jokowi-Sandi di Daerah BencanaPresiden Joko Widodo mengunjungi daerah terdampak gempa di Lombok, NTB. (Dok. Puspen TNI)

Usai Jokowi, giliran bakal cawapres Sandiaga Uno juga turut mendatangai korban gempa Lombok pada Rabu (15/8). Kunjungan Sandi tersebut dalam rangka memberikan santunan, kegiatan sosial, dan bantuan kepada masyarakat korban gempa.

Sandi menyebut kunjungannya itu atas undangan dari Gubernur NTB terpilih Zulkieflimansyah yang juga kawan karib Sandi. Selain itu kata dia, selama ini beberapa yayasan sosial miliknya juga sudah memberikan santunan terhadap korban gempa di sana.

'Gerilya Politik' Jokowi-Sandi di Daerah BencanaSandiaga Uno. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Pengamat politik Habibie Center Bawono Kumoro menyebut kunjungan Jokowi maupun Sandi ke Lombok tersebut tentu perlu diapresiasi dari sisi kemanusiaan.

Sebab, sebagai tokoh politik Jokowi maupun Sandi mau terjun langsung untuk membantu para korban gempa Lombok.

"Pertama tentu kita harus apresiasi, acungi jempol, ada solidaritas kebangsaan di sana," kata Bawono saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (16/8).

Kendati demikian, kata Bawono, sebagai tokoh politik tentu kunjungan Jokowi maupun Sandi ke Lombok tersebut tak bisa dipungut juga sebagai sebuah langkah politik.

Apalagi, lanjutnya, di era pemilu langsung sekarang ini, terjun langsung ke masyarakat menjadi salah satu cara kampanye yang efektif.

"Ketika ada bencana partai ramai-ramai menancapkan bendera, bikin tenda dan sebagainya, jadi itu positif saja saya kira," ujar Bawono.


Bawono menilai kunjungan Jokowi maupun Sandi tersebut tak pelak menjadi harapan bagi keduanya untuk mendulang simpati serta mendulang insentif elektoral di masyarakat.

"Dalam konteks komunikasi politik yang dilakukan tokoh politik tentu kalau tokoh politik melakukan sesuatu harus ditafsirkan ada kepentingan-kepentingan politik dari tokoh tersebut," tuturnya.

Senada, Direktur Populi Center Usep S Ahyar menyampaikan segala sesuatu yang dilakukan oleh tokoh politik jelang pelaksanaan Pilpres 2019 tentu bertujuan untuk mencari simpati masyarakat.

"Semakin dekat dengan pilpres maka semua dimaknai politik ya sah-sah saja, tapi itu bagian dari aksi kemanusiaan saya kira memang harus dilakukan," kata Usep.


Dengan kunjungan ke masyarakat seperti yang dilakukan Jokowi maupun Sandi, Usep beranggapan akan mampu mendongkrak elektabilitas keduanya.

Seperti halnya dengan Bawono, Usep berpendapat pendekatan langsung ke masyarakat di era pemilu langsung saat ini menjadi cara yang efektif untuk menarik simpati dan mendulang suara.

"Saya kira itu luar biasa dampaknya bagi elektoral, tidak cukup hanya terkenal, tapi bagaimana mendekati masyarakat," ujarnya. (ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER